Selisih Harga Bawang Mencolok, Satgas Pangan Landak Cari Solusi

2025-11-25 16:07:52
Ilustrasi - Bawang Merah dan Bawang Putih di Pasar Rakyat Ngabang/IST

LANDAK, Insidepontianak.com - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Landak menemukan adanya perbedaan atau disparitas harga yang cukup signifikan untuk komoditas bahan pokok (bapok) di Pasar Rakyat Ngabang, Selasa (25/11/2025).

Temuan ini didapatkan saat tim Satgas Pangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan pasokan bapok tetap aman menjelang Nataru.

​Kepala Diskumindag Landak, Gusti Agus Kurniawan, membenarkan temuan selisih harga tersebut, yang paling mencolok terjadi pada bawang merah dan bawang putih.

​Perbedaan harga ini dinilai janggal karena menurut Agus semua pedagang di pasar tersebut mengaku mendapatkan pasokan dari sumber yang sama, yaitu dari Pasar Flamboyan di Pontianak.

Agus menduga selisih harga terjadi karena para pedagang mengambil stok dari agen atau bos pemasok yang berbeda-beda.

​“Mungkin mereka mengambil dari bos yang berbeda, makanya harganya berbeda. Ini menjadi pekerjaan rumah kami untuk menyamakan persepsinya,” tutur Agus.

​Disparitas harga ini terlihat jelas dari keterangan pedagang di lapangan.

Yani, salah seorang pedagang, mengaku mengambil stok bawang merah dan bawang putih dari Pontianak dengan harga kisaran Rp34.000 hingga Rp35.000 per kilogram.

Ia kemudian menjual bawang merah dengan harga Rp45.000 per kilogram dan bawang putih Rp35.000 per kilogram.

"Ambil stoknya ini dari Pontianak. Pasar Flamboyan," tutur Yani.

​Namun, pedagang lain bernama Dedi mematok harga jual bawang merah lebih tinggi, yaitu Rp55.000 per kilogram. 

Padahal, Dedi juga mengaku mendapatkan stok bawangnya dari sumber yang sama, yakni Pasar Flamboyan Pontianak.

Selisih antara harga jual Yani dan Dedi untuk bawang merah mencapai Rp10.000, yang dinilai cukup besar.

​Satgas Pangan kini tengah berupaya keras mencari solusi untuk menyamakan harga dan mengontrol stabilitas harga bapok di pasar demi menjaga daya beli masyarakat menjelang perayaan Nataru. (*)

Leave a comment