PLN Peduli Perkuat Restorasi Mangrove dan Silvofishery di Ketapang

KETAPANG, insidepontianak.com – PLN UP3 Ketapang melakukan survei lapangan untuk memulai program Restorasi Mangrove dan Silvofishery Kuala Satong.
Survey dilakukan untuk memperkuat komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat pesisir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Kalimantan Barat tahun 2025.
Program ini akan difokuskan di kawasan pesisir Desa Kuala Satong, Kabupaten Ketapang. Tujuannya untuk menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove, sekaligus meningkatkan potensi ekonomi masyarakat melalui sistem silvofishery—yakni integrasi antara konservasi hutan mangrove dengan budidaya perikanan secara berkelanjutan.
Manajer UP3 Ketapang melalui Assistant Manager Keuangan dan Umum, Wagimin, yang hadir bersama tim dalam survei, menekankan pentingnya kesiapan administrasi mitra pelaksana program, yakni Mitra Pembangunan Ketapang, sebelum tahap implementasi dimulai.
Kelengkapan dan keakuratan dokumen menjadi pondasi utama pelaksanaan program multi-years seperti ini.
“Dengan dasar yang kuat, program ini dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan membawa dampak yang berkelanjutan,” jelas Wagimin.
Project Manager Mitra Pembangunan Ketapang, Timotheus Wahyo, menyambut antusias realisasi program ini. Ia menyampaikan apresiasi atas kepercayaan dan kolaborasi yang terjalin dengan PLN.
“Terima kasih atas komitmen PLN. Kami berharap program ini membawa manfaat besar, tidak hanya dalam menjaga kelestarian alam tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat—khususnya nelayan di Desa Kuala Satong,” tuturnya.
General Manager PT PLN UID Kalimantan Barat, Joice Lanny Wantania, turut menyampaikan pesan optimisme atas dampak jangka panjang dari program ini.
Baginya, restorasi mangrove bukan hanya bentuk kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga kontribusi nyata PLN dalam mendukung pengendalian perubahan iklim.
“Lewat pelibatan aktif masyarakat, kami ingin menciptakan ekosistem yang tidak hanya hijau secara ekologis, tapi juga hijau secara sosial dan ekonomi,” ujar Joice.
Program Restorasi Mangrove dan Silvofishery ini menjadi salah satu bentuk inovasi PLN dalam menyelaraskan pembangunan dengan keberlanjutan.
"Harapannya, langkah kecil ini bisa menjadi inspirasi besar untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan sejahtera bagi semua," tutupnya. ***
Tags :

Leave a comment