USAID IWASH Tangguh Ajak Insan Media Ubah Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Air Minum
JAKARTA, insidepontianak.com - USAID IWASH Tangguh mengajak peran serta media dalam mendukung upaya peningkatan pengelolaan air minum sanitasi aman, serta perilaku higiene (wash) di daerah.
Pengelolaan akses air minum dan sanitasi aman di Indonesia guna terciptanya lingkungan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Media punya peran dalam mendorong pengelolaan sumber daya air dan pemenuhan akses air minum dan sanitasi aman," kata Deputy Director Of Enviroment Office USAID Indonesia, Mark Netwon saat memberi sambutan dalam acara Local Media Summit, di Jakarta, Rabu (12/10/2023).
Mark mengaku senang bergabung dalam acara Local Media Summit 2023. Mark bilang, USAID Indonesia sudah 15 tahun mendukung program air minum dan sanitasi aman.
"Kemitraan telah mendukung air minum aman ke 7,6 juta masyarakat," ujarnya.
Mark mengatakan, ketersediaan air baku jadi masalah yang berlangsung di banyak wilayah. Karena itu, USAID Indonesia memberikan bantuan kepada Pemda untuk meningkatkan pengelolaan air minum berkualitas dan masyarakat mendapatkan sanitasi dan menekan resiko Perubaha iklim seperti banjir.
USAID Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk mencapai target air minum aman, sanitasi aman dan prilaku sehat bagi masyarakat Indonesia sebagaimana target RPJMN.
"Kemi berkomitmen mendukung 1,5 juta orang mendapat akses air minimum dan 1 juta orang mendapat akses pengelolaan sumber daya air dan perubahan prilaku masyarakat," katanya.
Mark juga memuji upaya yang dilakukan media menyampaikan informasi memfasilitasi dialog dan menjaga akuntabilitas pejabat publik.
Sementara itu, CEO Suara.com Suwarjono mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman media dalam kegiatan Local Media Summit. Kegiatan ini menjadi tahun kedua yang dilakukan.
"Ini merupakan perkumpulan terbesar media di Indonesia," katanya.
Suwarjono menyebut, saat ini belum ada role model media yang bisa jadi rujukan. Dan setiap media kata dia, punya jalan hidup masing-masing.
"Pada kesempatan ini, kita juga akan berbagi pengalaman bagaimana mendirikan media dan bisa bertahan. Ada 40 pembicara yang nanti akan bicara pengalaman," ujarnya.
Saat ini kata dia, jurnalisme dan bisnis media mempunyai tantangan berat. Sebab, insan media terbiasa membuat konten penting, tapi tak dilirik pembaca.
"Mereka tidak mau berita investasi dan indept reporting, mereka lebih suka berita remeh temeh dan viral, ini yang menjadi tantangan kita," ujarnya.
Untuk itu, harus ada formula bagaimana bisa lepas dari kesukaan masyarakat mengkonsumsi konten menarik. Media harus selalu kreatif, apalagi industri media digital mengalami perubahan cepat.
"Karena itulah, kita akan bahas bagaimana pengelolaan bisnis media kedepan yang saat ini berubah signifikan Kalaborasi, networkong sekarang menjadi penting," pungkasnya. (andi)***
Leave a comment