Sempat 2 Kali Gagal, Akhirnya Menlu Berhasil Evakuasi 4 WNI dari Gaza: Prosesnya Bukan Hal yang Mudah
PROBOLINGGO, insidepontianak.com - Menurut pengakuan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, proses evakuasi 4 Warga Negara Indonesia (WNI) mengalami perjalanan yang tidak mudah.
Proses yang tidak mudah ketika mengevakuasi 4 WNI dan 1 istri WNI ini diceritakan langsung oleh Menlu Retno Marsudi, dalam kesempatan siaran pers di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta Pusat, pada Jumat (3/11).
Berdasarkan pengakuan Menlu Retno Marsudi, proses evakuasi 4 WNI dan 1 istri WNI ini mendapat tantangan berat. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, baik karena medan tempuh atau komunikasi.
Meski mendapat tantangan yang sulit, 4 WNI dan seorang istri WNI ini akhirnya berhasil keluar dari Gaza, Palestina. Mereka dipastikan selamat dan sehat ketika dibawa menuju ke Kairo, Mesir.
4 WNI yang berhasil menuju ke Mesir ini mendarat dengan selamat pada Kamis, (2/11) kemarin. Proses ini berlangsung selama tiga kali percobaan.
Dua kali proses yang hendak diupayakan, yakni pada Rabu (1/11) dan Kamis (2/11) siang gagal total. Menlu pun harus mengakui prosesnya tidak segampang membalikkan telapak tangan.
"Perjalanan evakuasi empat WNI dan satu istri WNI ini bukan hal yang mudah, sekali lagi bukan hal yang mudah," kata Retno di lingkungan Kemlu, Jakarta Pusat, pada Jumat (3/11).
Dia pun menceritakan secara lengkap pertama kali upaya pengevakuasian berlangsung. Mulanya, 4 WNI yang hendak diselamatkan oleh tim evakuasi ini hendak diberangkatkan keluar dari Gaza, pada Rabu (1/11).
Namun, karena suasana dan kondisi setempat tidak bisa diprediksi. Langkah penyelamatan tersebut tidak berhasil. Ditambah lagi, pasukan Zionis Israel secara membabi buta membombardir daerah Gaza.
"Teman-teman ingat di tanggal 1 November, WNI sudah berusaha menuju Rafah, namun harus kembali karena situasi sangat tidak kondusif. Di sepanjang jalan terjadi serangan-serangan," jelas Retno dalam ceritanya.
Demi memperhitungkan keselamatan para WNI yang akan dievakuasi, akhirnya dengan berat hati mereka harus kembali ke rumah masing-masing di hari itu juga.
"Mengingat situasi yang sangat tidak kondusif ini, maka kami bersepakat agar WNI kembali ke rumah mereka di Gaza Utara," ujarnya
Kemudian, pada esok harinya tim evakuasi yang hendak bertugas kembali mencoba mengeluarkan WNI dari Gaza. Lagi-lagi, Israel tidak mengenal kata ampun menyerang Gaza dan proses evakuasi harus ditangguhkan kembali.
"Pada tanggal 2 November, dari sejak pagi hari, kita coba lagi lakukan evakuasi, namun gagal lagi karena situasi tidak memungkinkan. Sekali lagi, sebagaimana pernah saya sampaikan, keselamatan para WNI adalah prioritas," tutur Retno.
Tidak mau menyerah dengan keadaaan. Para tim yang bertugas menunggu kabar lanjutan untuk ketiga kalinya. Ketika sudah dirasa cukup aman, tepat pada Kamis (2/11) siang, 4 WNI dan 1 istri WNI ini berhasil menuju ke Rafah.
Mereka harus menempuh jalur darat untuk sampai ke Rafah, perbatasan antara Palestina-Gaza di tepi selatan. Akhir mereka berhasil menuju ke Kairo dengan selamat.
"Untuk ketiga kalinya, di tanggal 2 November siang hari, evakuasi dicoba kembali, dan alhamdulillah berhasil. empat WNI dan satu istri WNI sudah berhasil dievakuasi," ungkap Retno.
Ketika menceritakan kembali proses evakuasi tersebut. Retno menyatakan, tim dan WNI mengalami kendala berupa medan tempuh yang tidak aman serta alat komunikasi tidak bekerja dengan baik.
"Teman-teman, yang lebih menyulitkan dari proses evakuasi ini antara lain adalah karena komunikasi selalu on and off. Sambungan komunikasi kadang dapat dipergunakan dan kadang dalam banyak waktu tidak dapat dipergunakan," pungkas Retno. (Dzikrullah) ***
Leave a comment