Dorong Potensi Pertanian Kopi, Pj Bupati Temanggung Apresiasi Festival Petik Kopi Gemawang

2024-11-25 13:02:14
Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo turut mengapresiasi Festival Petik Kopi Gemawang sebagai penanda awal dari panen raya kopi di wilayah tersebut.

JATENG, insidepontianak.com - Guna mendorong kesejahteraan petani di Indonesia.

Sistem pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi salah satu fokus PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dalam meningkatkan produktivitas hasil tani di berbagai sektor.

Upaya ini pun dilaksanakan melalui berbagai program, diantaranya edukasi langsung petani pada kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pelaku pertanian.
 
Dukungan tersebut ditunjukkan Pupuk Kaltim pada Festival Petik Kopi Gemawang, yang baru-baru ini berlangsung di Kompleks Pasar Kopen Desa Kalibanger Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Pj Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo turut mengapresiasi Festival Petik Kopi Gemawang sebagai penanda awal dari panen raya kopi di wilayah tersebut. 

"Begitu juga dengan keterlibatan berbagai pihak seperti Pupuk Kaltim selama kegiatan, dinilai menjadi upaya bersama dalam mendorong produktivitas kopi Temanggung yang diharap semakin mendorong kesejahteraan petani," terangnya.
 
Terlebih kegiatan ini merupakan budaya yang setiap tahun dilaksanakan, dan para petani pun diimbau untuk terus meningkatkan kualitas maupun kuantitas pertanian kopi sebagai komoditas unggulan daerah.
 
"Apalagi harga kopi saat ini sedang bagus, dan jika kualitasnya semakin meningkat niscaya kesejahteraan petani pun akan mengikuti. Hal ini harus jadi perhatian agar petani kopi Temanggung semakin sejahtera," kata Hary Agung Prabowo.

Pada kegiatan tersebut, Pupuk Kaltim memberikan edukasi langsung tata kelola pertanian secara terintegrasi melalui pemupukan berimbang, termasuk meningkatkan daya dukung lahan secara berkesinambungan.
 
Selain itu Pupuk Kaltim juga mengenalkan beragam produk unggulan perusahaan, yang sejauh ini terbukti efektif dalam mendorong produktivitas berbagai komoditas tani di Indonesia. 

Mulai dari Urea Nitrea, NPK Pelangi, hingga pupuk hayati Ecofert dan Biodekomposer Biodex. Produk unggulan ini sangat direkomendasikan untuk tanaman kopi yang ada di sekitar Gemawang, agar produktivitas komoditas unggulan tersebut dapat lebih dipacu secara optimal.
 
Melalui kegiatan ini, Pupuk Kaltim berupaya memberikan kontribusi dan dukungan untuk pengembangan komoditas unggulan Gemawang.

"Dengan edukasi langsung pemupukan berimbang hingga peningkatan daya dukung lahan dalam memaksimalkan potensi pertanian kopi yang digarap petani," ungkap VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim Indah Febrianty.
 
Dijelaskan Indah, Gemawang sebagai salah satu sentra pertanian kopi di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, memiliki bentang alam yang sangat cocok untuk pengembangan komoditas tersebut.

Terlebih produksi kopi jenis robusta merupakan sektor unggulan dengan kuantitas yang cukup besar. 

Namun sayangnya saat ini pengolahan hulu kopi Gemawang banyak belum sesuai standar, dan baru 20 persen dari total produksi yang bisa dikategorikan sebagai robusta premium.
 
Oleh karena itu, Pupuk Kaltim pun ingin mengambil peran dalam mendorong produktivitas kopi Gemawang dengan lebih optimal, sehingga komoditas tersebut bisa dikembangkan sesuai standar pengolahan mulai dari sistem pertanian secara terintegrasi, dengan daya dukung lahan yang lebih maksimal.

Terlebih produk Pupuk Kaltim sangat cocok untuk berbagai karateristik tanaman dan lahan, yang sejauh ini telah terbukti efektif meningkatkan kualitas maupun kuantitas berbagai komoditas pertanian.
 
Dengan rekomendasi produk yang cocok untuk karakteristik tanaman dan lahan pertanian, Pupuk Kaltim optimis potensi pertanian kopi Gemawang bisa lebih dimaksimalkan. 

"Didukung tata kelola pemupukan hingga pengolahan yang sesuai agar kualitas maupun kuantitas kopi lebih terpacu," tandas Indah.
 
Menurutnya, peranan pupuk tunggal N (Nitrogen) dengan pupuk majemuk menciptakan kombinasi yang baik dalam menunjang proses pertumbuhan tanaman pada masa Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), maupun tanaman menghasilkan (TM). Kandungan unsur ini terdapat dalam NPK Pelangi formula 16-16-16, 12-12-17-2 hingga 13-6-27-4, yang terbukti sangat baik untuk perkembangan tanaman kopi.
 
Hal ini mengingat tanaman kopi membutuhkan serangkaian nutrisi lengkap seperti Nitrogen, Phosphate, Kalium hingga unsur hara tambahan seperti Magnesium dan Calsium. 

Didukung penggunaan pupuk hayati Ecofert, untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan ketersediaan unsur hara dengan pengaplikasian enam bulan sekali atau sebelum pemupukan.
 
"Edukasi inilah yang kami tekankan bagi para petani, agar kedepan bisa diterapkan dalam tata kelola lahan pertanian kopi mulai tahap awal," urainya.
 
Namun begitu Pupuk Kaltim juga membuka peluang untuk kerjasama lain seperti Demonstration Plot (Demplot) maupun Agro Solution, yang dikembangkan perusahaan untuk mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani melalui pendampingan optimal. 

Langkah ini juga bagian dari kontribusi Pupuk Kaltim dalam memajukan sektor pertanian, sekaligus meningkatkan penggunaan pupuk non subsidi guna mengurangi ketergantungan petani akan pupuk bersubsidi. 

Program ini pun telah menunjukkan hasil signifikan pada berbagai komoditas di sejumlah wilayah Indonesia, dengan kenaikan hasil produksi diatas rata-rata kebiasaan petani.
 
"Program ini juga wujud kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan dan sektor pertanian di Indonesia, sekaligus mendorong kesejahteraan petani seiring meningkatnya hasil produksi pertanian yang dikelola," terang Indah.
 
Pupuk Kaltim turut menggelar One Day Promotion (ODP), berupa transaksi jual beli pupuk langsung ke petani dan pengunjung yang hadir. Antusiasme pengunjung pun terbilang tinggi, terlihat dari minat dan daya beli pupuk berbagai jenis seperti Urea, NPK Pelangi 12-12-17-2, NPK Pelangi 16-16-16 hingga Ecofert dan Biodex.
 
Sejumlah petani pun menyambut positif edukasi yang dilaksanakan Pupuk Kaltim selama kegiatan berlangsung, dan berharap upaya serupa bisa ditindaklanjuti serta dikembangkan melalui pendampingan intensif untuk memaksimalkan potensi pertanian kopi Gemawang.
 
"Pengetahuan terkait tata kelola lahan pertanian dan pemupukan ini sangat kami butuhkan, karena sangat berpengaruh pada produktivitas hasil kopi. Dan dengan edukasi ini kami jadi lebih paham bagaimana mengelola lahan pertanian dan pemupukan secara benar," ucap Suranto, salah satu petani. ***

Leave a comment