Mafindo Bengkulu Edukasi Masyarakat Hadapi Hoaks Jelang Pilkada 2024

2024-09-20 06:50:52
Kampanye Prebunking Cek Fakta lewat permainan ular tangga anti hoaks. (Istimewa)

BENGKULU, insidepontianak.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) wilayah Bengkulu menggelar Kampanye Prebunking Cek Fakta Dulu Baru Bicara, pada acara Jalan Sehat HUT Harian Rakyat Bengkulu ke-23 dan Jalan Sehat Pilkada Damai, Minggu, 8 September 2024, di Graha Pena Rakyat Bengkulu.

Kampanye ini mengambil tema: "Bersamo Adik Sanak Kito Jago Bengkulu dari Haoaks.”

Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat serta keterampilan kritis dalam menghadapi hoaks, khususnya menjelang Pilkada 2024.

Berbagai kegiatan interaktif dan edukatif diadakan dalam kampanye ini, termasuk edukasi tentang hoaks, pengenalan tools antihoaks, permainan ular tangga anti hoaks, board games, serta pembagian doorprize menarik. 

Pengunjung sangat antusias mengikuti permainan edukasi antihoaks yang interaktif dan menyenangkan.

Setidaknya lebih 100 orang mengunjungi stand mengikuti permainan menarik anti haoks yang disediakan Mafindo. 

Gushevinalti, Koordinator Wilayah Mafindo Bengkulu, menegaskan pentingnya kampanye ini menjelang Pilkada. 

"Persebaran hoaks politik meningkat tajam selama pemilu, dan disinformasi sering digunakan untuk menjatuhkan kandidat. Jika tidak disikapi secara kritis, hal ini dapat menimbulkan konflik di masyarakat," ujarnya.

Kampanye ini merupakan kolaborasi Mafindo, AJI, dan AMSI dalam Koalisi Cek Fakta, didukung oleh Google News Initiatives. 

Melalui pendekatan yang interaktif, kampanye ini bertujuan membuat masyarakat lebih waspada terhadap misinformasi dan ujaran kebencian.

Ketua KPU Kepahiang, Ikrok, yang turut hadir, menekankan pentingnya literasi antihoaks dalam menjaga integritas pemilu. 

"Kegiatan seperti ini sangat penting, terutama menjelang Pilkada. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang hoaks, kita dapat memastikan proses demokrasi berjalan dengan lebih bersih dan transparan," katanya.

Senada dengan itu, Rio Dwi Anugerah, Anggota KPU Lebong, juga memberikan pandangannya. 

"Penyebaran disinformasi selama pemilu bisa memicu ketidakstabilan. Kampanye seperti ini merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran hoaks dan memastikan pemilu yang damai dan adil," ujarnya.

Selain mengedukasi, pengunjung juga dikenalkan dengan platform cekfakta.com untuk memverifikasi berita serta tools antihoaks. 

Mereka diajak untuk membagikan pengalaman kampanye ini di media sosial guna meningkatkan literasi media di kalangan yang lebih luas.***

Leave a comment