Iran Tegaskan Pengayaan Uranium Tetap Jalan Meski Diserang AS

TEHERAN, insidepontianak.com - Meski tiga situs nuklirnya dihantam serangan udara Amerika Serikat, Iran menegaskan tidak akan menghentikan program pengayaan uranium yang selama ini menjadi pusat ketegangan di kawasan.
Penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani, menyatakan bahwa tekad Teheran tetap bulat dalam mempertahankan hak nuklirnya.
“Bahkan jika situs nuklir dihancurkan, permainan belum berakhir. Material yang diperkaya tetap ada, begitu pula keinginan politik,” kata Shamkhani melalui pernyataan di platform X, Minggu (22/6/2025).
Ia menegaskan, kendali atas situasi kini berada di tangan pihak yang cerdas dalam membaca momentum politik dan operasi, tanpa harus merespons secara membabi buta.
“Kejutan akan terus berlanjut,” tulisnya.
Serangan AS terjadi akhir pekan lalu, menyasar fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Fordow, dan Isfahan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut operasi itu ditujukan untuk melumpuhkan kemampuan nuklir Teheran, serta memperingatkan Iran agar segera mengakhiri “perang ini” atau menghadapi konsekuensi lebih besar.
Sementara itu, Iran kembali membantah tudingan bahwa program nuklirnya memiliki agenda militer.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pada 18 Juni lalu menyatakan, para inspektur badan tersebut belum menemukan bukti bahwa Iran sedang membangun senjata nuklir.
Laporan komunitas intelijen AS juga berbeda pandangan dengan Trump dan Israel. CNN mengutip sumber-sumber keamanan Amerika yang menyatakan Iran tidak sedang mengejar program senjata nuklir saat ini.
Di tengah ketegangan ini, mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan, Craig Murray, menilai Iran selama beberapa tahun terakhir justru menunjukkan kesabaran luar biasa di hadapan berbagai provokasi.
Dalam wawancaranya dengan RIA Novosti, Murray menyebut ketegangan regional saat ini tidak lepas dari peran Israel dan respons defensif Iran.
Situasi di Timur Tengah pun kian memanas, dengan komunitas internasional menyerukan deeskalasi dan kembalinya semua pihak ke jalur diplomasi.***
Tags :

Leave a comment