Setumpuk Tugas Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert

2025-01-12 22:15:48
Patrick Kluivert

JAKARTA, insidepontianak.com - Resmi diperkenalkan ke publik sebagai pelatih Timnas Indonesia, legenda sepak bola Belanda Patrick Kluivert pada Minggu (12/1/2025).

Patrick Kluivert ditunjuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengisi kursi kosong setelah  dipecatnya Shin Tae-yong. 

Penunjukan mantan asisten Louis van Gaal saat menangani Timnas Belanda tersebut menuai sejumlah pro dan kontra, karena Kluivert tak mempunyai portofolio kepelatihan yang mentereng.

Tercatat Patrick Kluivert telah mencetak total 149 gol di level klub sepanjang karirnya. Selain itu pemilih 79 penampilan bersama timnas Belanda tersebut merupakan top skor keempat tim Oranye dengan mencetak 40 gol.

Setumpuk tugas

Patrick Kluivert memang tak mempunyai portofolio yang  mentereng, tapi setidaknya pelatih berusia 48 tahun tersebut menawarkan solusi yang kini tengah dibutuhkan oleh buntunya keran gol tim Garuda.

Di Adana Demirspor, Patrick Kluivert setidaknya mampu menyulap dua penyerang yang dalam performa kehilangan "nafsu" mencetak gol seperti Mario Balotelli dan M'Baye Niang.
Padahal kedua pemain tersebut berlabel sebagai mantan pemain yang pernah membela klub top Eropa.

Di tangan Patrick Kluivert, M'Baye Niang mencatatkan tujuh gol dari 18 pertandingan. Sementara Balotelli yang menjadi pelapis mampu mencetak tiga gol dari lima pertandingan.

Skuad Garuda di era STY memang tak punya pemain dengan naluri mencetak gol karena selama lima tahun periode kepelatihan tersebut tak ada satu pun pemain yang mencatatkan dua digit.

Witan Sulaeman menjadi pencetak gol terbanyak dengan menorehkan sembilan gol dari total 45 pertandingan. Di bawah pemain Persija Jakarta tersebut terdapat Egy Maulana Vikri yang mencetak delapan gol dan disusul oleh Dimas Drajad dengan enam gol.

Patrick Kluivert menerapkan skema "ala Ajax" yang fokus dengan pakem formasi 4-2-3-1 dengan menawarkan gaya permainan atraktif menyerang.

Tentu dengan faktor Patrick Kluivert yang dididik dan tumbuh di akademi Ajax selama menjadi pemain hingga diberi kesempatan sebagai pelatih membuatnya paham bagaimana menerapkan filosofi khas Belanda, total football dalam skema pakem formasi tersebut.

Dari segi formasi yang menuntut kreatifitas ini bisa menjadi angin segar bagi Indonesia yang sejauh putaran ketiga Piala Dunia 2026 zona Asia hanya mencatatkan enam gol dari enam pertandingan.

Pekerjaan lainnya yang harus dihadapi Kluivert yakni komunikasi. Patrick Kluivert yang notabene berbahasa Belanda tentu akan dengan cepat beradaptasi untuk menguasai ruang ganti yang mayoritas dihuni oleh rerata pemain diaspora yang juga tumbuh besar dengan kultur Belanda.

Pria kelahiran Amsterdam tersebut nantinya juga akan dibantu oleh asisten pelatih Denny Landzaat yang mahir berbahasa Indonesia.

Kehadiran Patrick Kluivert sebagai figur berlabel pemain legenda tentu akan menjadi suntikan motivasi lebih dan menambah kepercayaan diri tim.

Selain itu, kehadiran dari legenda Ajax Amsterdam tersebut diharapkan mampu menjaga kondisi ruang ganti tetap baik. Sebelumnya berhembus kabar mengenai suasana panas di dalam  ganti yang terjadi saat Indonesia menghadapi China pada Oktober lalu.

Pekerjaan terbesar Kluivert yakni membawa tim Garuda terbang menuju Piala Dunia 2026 sesuai dengan target dari PSSI.

Tim Garuda tengah menatap persaingan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, dengan menempati peringkat ketiga grup C dengan memperoleh enam poin dari enam pertandingan.

Dengan empat pertandingan tersisa menghadapi Australia (20/03), Bahrain (25/03), China (05/06) dan Jepang (10/06) masih terbuka peluang bagi Indonesia untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2026. 

Di meja kerja Patrick Kluivert telah menunggu setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Terlebih, mantan asisten Louis van Gaal tersebut kini dalam kondisi dihadapkan dengan sentimen negatif, yang masih mempertanyakan performa kinerjanya sebagai pelatih sebelum menangani tim Merah Putih. (Antara)

Leave a comment