Dilema PDIP Menentukan Penantang Sutarmidji-Didi di Pilgub Kalbar 2024

2024-11-22 22:50:12
Flyer Midji-Didi sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Kalbar. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Tiga hari lagi, seluruh jajaran Komisi Pemilihan Umum atau KPU akan membuka pendaftaran pasangan bakal calon kepala daerah Pilkada serentak 2024.

Masa pendaftaran calon kepala daerah tepatnya akan digelar pada tanggal 27-29 Agustus 2024.

Di Pilgub Kalbar, sejauh ini, baru pasangan Sutarmijdi-Didi Haryono yang memastikan maju. Pasangan ini diusung lima partai politik.

Di antaranya, NasDem, Gerindra, PKS, PAN dan Golkar. Adapun Demokrat juga dikabarkan segera merapat.

NasDem punya 10 kursi di DPR Kalbar, Golkar dan Gerindra masing-masing punya 9 kursi, PAN 5 kursi dan PKS 2 kursi. Total lima partai pengusung Sutarmijdi-Didi memiliki 35 kursi.

Sementara, poros koalisi penantang Sutarmijdi-Didi, sampai saat ini belum muncul. Dan saat ini, tinggal empat partai pemilik kursi di parlemen Kalbar yang belum menentukan sikap.

Di antaranya, PDIP, PKB, PPP dan Hanura. PDIP memiliki 13 kursi di DPRD Kalbar, Hanura memiliki 4 kursi, PPP 2 kursi dan PKB 5 kursi.

PDIP sendiri jauh hari kencang mengembuskan Lasarus sebagai bakal calon gubernur penantang Sutarmidji.

Balehonye sudah di pasang di mana-mana. Di beberapa kesempatan, Lasarus juga memastikan siap maju menjadi calon gubernur.

Lasarus adalah ketua DPD PDIP Kalbar. Juga Ketua Komisi V DPR RI, dapil Kalbar II, meliputi, Sanggau, Kapuas Hulu, Sekadau, Melawi, Sintang dan Kapuas Hulu.

Namun, isu pencalonan Lasarus belakangan cenderung meredup. Bahkan isu terbaru, santer menyebutkan ia batal maju.

PDIP dikabarkan tengah membentuk poros koalisi sendiri dengan memajukan calon alternatif.

Informasi yang dihimpun Insidepontianak.com, nama Ria Norsan disebut bakal dipasang partai banteng untuk melawan Sutarmidji-Didi.

Peluang Head to Head

Pengamat Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Syarif Usmulyadi meyakini, peta politik di Pilgub Kalbar 2024 akan menyajikan pertarungan head to head, antara petahana, Sutarmidji-Didi dengan paslon poros koalisi PDIP.

"Kalau tiga poros kemungkinan sulit, karena waktu sangat mepet. Dan tidak ada figur yang cukup mapan dan dianggap mampu bertarung mengalahkan Sutarmidji," kata Usmulyadi.

Lantas, siapa figur yang bakal diusung PDI?

Menurut Dosen Fisip Untan itu, penentunya akan sangat tergantung pada Ketua DPD PDIP Kalbar, Lasarus. Dan diyakini jagoan PDIP akan diumumkan di last minute jelang pendaftaran KPU.

"Apakah Lasarus sendiri yang akan maju atau menyerahkan ke orang lain? Semua akan diputuskan last minute sebelum penutupan pendaftaran," katanya.

Yang jelas, Usmulyadi meyakini, Ria Norsan sedang menjadi pertimbangan partai besutan Megawati untuk diusung di Pilgub Kalbar.

Sebab, dari segi popularitas, elektabilitas, pengalaman dan kemampuan finansial, Ria Norsan dan Lasarus, yang dianggap sosok yang sepadan menantang pertahana.

Ditambah lagi, Ria Norsan sudah tak punya perahu, usai Golkar memastikan mengusung Sutarmidji-Didi Hayono.

"Lasarus sekarang yang memegang kartu kendali. Kalau Lasarus maju, mungkin Norsan jadi nomor dua. Kalau Lasarus tak maju kemungkinan Ria Norsan nomor satu," katanya.

Menurut Usmulyadi, ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan Lasarus untuk maju atau tidak di perhelatan Pilgub Kalbar 2024.

Pertama, dia masih dibutuhkan partai di tingkat nasional, karena sejumlah kader senior PDIP gagal bertahan di senayan hasil Pileg 14 Februari 2024.

Kedua, Lasarus masih punya peluang menjadi ketua komisi di DPR RI, karena dinilai figur senior PDIP yang tersisa di senayan.

Dua pertimbangan itu dianggap relevan jika Lasarus memutuskan tak maju sebagai calon gubernur.

Namun, Usmyulyadi meyakini Lasarus tetap akan menjadi king maker dan mengirim kader terbaik untuk mendampingi Ria Norsan melawan pasangan Sutarmidji-Didi.

"Tapi, sebenarnya, PDIP sebagai partai pemenang, mestinya berani memajukan kader sendiri supaya tak kehilangan marwah, walau harus menghadapi berbagai resiko. Dalam politik itu biasa," katanya.

Usmulyadi menegaskan, dalam politik tak ada yang tak mungkin. Di injury time, bisa saja opsi yang dilakukan PDIP menjadikan Ria Norsan sebagai kader untuk diusung.

"Bisa saja Norsan 'ganti baju' sebagaimana syarat Megawati ke Anies. Dan ini realistis. Tapi, kalau Norsan diberi cuma-cuma PDIP, sangat ironi buat PDIP sebagai partai besar," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Insidepontianak.com masih berupaya mengonfirmasi Lasarus terkait isu yang menyebutnya batal maju sebagai calon gubernur Kalbar.

Upaya konfirmasi dengan menghubungi lewat sambungan WhatsApp sudah dilakukan. Beberapa pertanyaan juga telah dikirim. Namun, sampai saat ini belum direspons.

Ketua KPU Provinsi Kalbar, Muhammad Syarifudin Budi memastikan, pendaftaran pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur bakal dibuka pada 27-29 Agustus.

"Tiga hari lagi kita buka pendaftaran. Sampai saat ini belum ada yang komunikasi untuk mendaftar di hari pertama," katanya.***

Leave a comment