Arief Tegaskan Tidak Dipaksa Bacakan Usul Pemberhentian Ayahnya Ria Norsan dari Pengurus Golkar
PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua AMPI Kalbar, Arief Renaldi membenarkan, dirinya yang membaca pandangan umum ormas pendiri, didirikan dan sayap terkait usul pemberhentian Ria Norsan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar.
Pandangan umum tersebut merupakan hasil musyawarah, yang meminta dirinya yang membacakan.
"Oleh karenanya saya sebagai Ketua AMPI Provinsi Kalbar, saya membacakan di depan forum Rapimda dan Rakerda," kata Arief Rinaldi dalam sebuah rekaman yang diterima Insidepontianak.com.
Arief memastikan, sebagai kader dia tetap loyal terhadap keputusan partai. Insidepontianak.com sendiri mencoba mengonfirmasi Arief Rinaldi terkait rekaman suara tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan WhatsApp yang dikirimkan belum masuk.
Sekretaris Partai Golkar Kalimantan Barat, Prabasa Anantatur memastikan, tak ada paksaan kepada Arief Rinaldi membacakan usulan pemberhentikan terhadap Ria Norsan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar dalam acara Rakerda dan Rapimda Golkar beberapa waktu lalu.
"Jadi tidak benar adanya pemaksaan. Tidak ada yang memaksa saudara Arief Renaldi membacakan pandangan umum ormas pendiri, didirikan dan sayap. Tapi beliau sendiri yang mau," tegas Prabasa Anantatur, Kamis (12/9/2024).
Prabasa mengatakan, dalam Rekerda dan Rapimda tersebut, salah satu agendanya memang mendengarkan pandangan umum dari Ketua DPD Kabupaten dan Kota, serta organisasi pendiri, didirikan serta organisasi sayap.
Pandangan tersebut disampaikan menyikapi dinamika politik yang berkembang, salah satunya majunya Ria Norsan yang saat itu juga Ketua Dewan Pertimbangan menjadi calon Gubernur Kalbar.
"Karena keterbatasan waktu, pembacaan pandangan umum tersebut diwakilkan," katanya.
Awalnya Prabasa yang berada di depan, tidak tahu siapa yang membacakan pandangan umum.
Ternyata, belakangan diketahui adalah Arief Rinaldi. Namun, belakangan isu yang muncul Arief dipaksa dan terkesan di zolimi.
" Jadi sekali lagi, isu-isu yang menyesatkan dan membangun opini terkait kepentingan pribadi di zolomi mudah-mudahan stop sudah," pungkasnya.
Leave a comment