Golkar Optimis Menang Seluruh Pilkada Serentak Kalbar 2024, Ajak Masyarakat Pilih Berdasarkan Rekam Jejak

2024-11-21 19:47:59
Anggota DPRD Kalbar Fraksi Golkar, Heri Mustamin. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Golkar optimis 15 pasangan calon kepala daerah yang diusung di Pilkada serentak Kalbat dapat meraih kemenangan. 

Sebab, 15 calon kepala daerah yang diusung adalah figur terbaik. Mereka-mereka diklaim memiliki jejak rekam terukur. 

Untuk di ketahui, di Pilgub Kalbar, Golkar mengusung Sutarmidji-Didi Haryono. Sutarmidji ada calon gubernur petahana. Sedangkan Didi Haryono mantan Kapolda Kalbar. 

"Dengan rekam jejak keduanya, kami optimis, InsyaAllah pasangan Sutarmidji-Didi Haryono bakal memenangkan kontestasi Pemilihan Gubernur Kalbar 2024," kata Heri Mustamin. 

Sementara, di Pilwako Pontianak, Golkar mengusung Mulyadi-Harti Hartidjah. Mulyadi adalah mantan sekda Pontianak. Sementara Harti, politisi Demokrat. 

Mulyadi sudah resmi bergabung menjadi kader partai beringin. Heri Mustamin mengatakan, rekam jejak Mulyadi sebagai tokoh birokrat tak diragukan. 

Dia diyakini sangat paham betul persoalan Kota Pontianak. Sehingga sudah punya konsep bagaimana membangun khatulistiwa lebih maju. 

"Mudah-mudahan soliditas partai pengusung pasangan ini, dan dukungan masyarakat, pasangan Mulyadi-Harti bisa memenangkan Pilwako," ucapnua. 

Sementara itu, di Kubu Raya, Golkar juga mengusung kadernya Rosalina Muda yang berduet bersama mantan Kepala Dinas Kesehatan, Marijan. Kedua tokoh ini juga diklaim berkarakter dan sangat dekat dengan masyarakat. 

"Kalau Bu Rosalina ini kader Golkar. Kita akan berjuang memenangkan pasangan ini," tutor Heri. 

Di Pilkada Mempawah, Golkar juga mengusung kadernya, Erlina berpasangan dengan Juli Suryadi Burdadi. Erlina adalah calon bupati petahana. Sehingga kinerjanya tak perlu diragukan. 

Heri mengatakan, survei tingkat kepuasan masyarakat Mempawah kepada Erlina tinggi. Karenanya dia menjadi orang yang tetap mempertahankan agar Erlina tetap diusung Golkar di Pilkada Mempawah. 

"Saya menjadi orang yang tetap mempertahankan agar bu' Erlina tetap diusung Golkar karena survei-nya tinggi 82 persen," katanya. 

Selain itu, sejak Erlina memimpin Mempawah ada kemajuan-kemajuan pembangunan di Mempawah. Inilah yang membuat masyarakat Mempawah dengan indikator survei berharap Erlina masih memimpin lima tahun ke depan. 

"Karenanya kami sangat optimis kemenangan partai Golkar dengan izin dan Ridho Allah akan kita menangkan," ungkapnya. 

Sementara di Landak, Golkar mengusung pasangan Heri Saman-Vinsensius. Heri pun optimistis pasangan ini dapat meraih kemenangan di sana. 

"Ada satu hal di Landak masyarakat ingin ada perubahan. Kita optimis kita bisa menenangkan di atas 50 persen, karena pak Heri Saman cukup diminati," ungkapnya. 

Di Bumi Sebalo Bengkayang, Golkar mengusung kadernya Syamsul Rizal yang berpasangan dengan calon Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis kader Gerindra. Pasangan petahana ini dipastikan melawan kotak kosong. 

"Kotak kosong bukan karena kelemahan demokrasi. Tapi ini konsekuensi dari multi partai," ungkapnya. 

Menurutnya, dalam putusan MK Nomor 60 tahun 2024 sangat memberi ruang demokrasi kepada masyarakat. Tapi, tak ada figur yang mendaftar dan untuk maju menantang petahana. 

"Artinya Pak Darwis-Samsul Rizal sudah bekerja baik. Sehingga orang baik ini tak berani dilawan. Mudah-mudahan Pak Darwis-Rizal menjadi pemimpin yang amanah," ungkapnya. 

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap turun ke TPS mendukung pak Darwis-Samsul Rizal.

"Tunjukkan pak Darwis-Samsul Rizal dicintai masyarakat," paparnya. 

Di Kota Singkawang, Golkar mengusung kadernya Andi Syarif berpasangan dengan Yusnita. Pasangan ini juga diyakini menang dengan perolehan suara di atas 42 persen. 

"Keyakinan kemenangan kita 42 persen karena ada tiga pasang, karena figur yang kita usung ini mempuni untuk memimpin Kota Singkawang," ungkapnya. 

Di Sekadau, Golkar memang tak mengusung kader. Mereka mengusung Aron-Subandrio yang merupakan kader Demokrat dan NasDem. Alasan pengusungan pasangan Aron-Subandrio karena survei keduanya tinggi. 

"Karena bagus survei-nya, artinya mereka diinginkan rakyat dan Golkar tak bisa menolak," ungkapnya. 

Sementara di Sanggau, Golkar mengusung kader Susana Harpena berpasangan dengan calon Bupati Sanggau, Yohanes Ontot. Pasangan ini ditargetkan meraih kemenangan di atas 52 persen.

"Kami berkeyakinan kemenangan di atas 52 persen," ungkapnya. 

Di Melawi, Golkar mengusung duet Dady Sunarya-Malin. Keduanya juga bukan kader Golkar. Tapi, Dady Sunarya dinilai masih diinginkan masyarakat, hal ini tercermin dari survei. 

"Melawi ini bukan kader kita. Tapi Pak Dady ini surveinya baik, beliau masih diinginkan masyarakat," paparnya. 

Namun diakui Heri, banyak tantangan yang dihadapi bakal calon Bupati Melawi Dady Sunarya. Tapi, Golkar masih optimis menang. 

Di Sintang, Golkar mengusung kader, Melkianus berpasangan dengan Didit yang merupakan kader PDI Perjuangan. Heri mengaku optimis pasangan ini dapat meraih kemenangan di atas 40 persen. 

"Dengan komposisi tiga pasang, kita optimis meraih kemenangan di atas 40 persen," ungkapnya. 

Sementara Kapuas Hulu, Golkar mengusung kadernya oktavianus berpasangan dengan Wahyudi Hidayat. 

"Saya optimistis di Kapuas Hulu karena hanya dua pasang, kita menang diangka 52 persen," katanya. 

Di Sambas, Golkar mengusung duet Satono-Hero dapat kembali memenangkan pertarungan di Pilkada 2024. 

"Kami berkeryakinan Sambas masih akan dipimpin Satono. Kuncinya kalau seluruh partai koalisi solid, dan saya yakin solid," katanya. 

Di Ketapang, Golkar mengusung duet Farhan-Leo Rantan. Alasannya, pasangan ini karena pasangan ini punya peluang menang besar karena memiliki hasil survei yang baik. Di samping itu, mereka merupakan kader Golkar. 

"Saya optimis kita menang di atas 50 persen di Ketapang," ungkapnya. 

Terakhir di Kayong Utara, Golkar mengusung kadernya Sartono berpasangan dengan bakal calon Bupati Effendy Ahmad. 

"Insya Allah kita juga akan meraih kemenangan di atas 50 persen karena koalisi partai kita sangat berkomitmen memenangkan pasangan ini," katanya. 

Heri optimis, target kemenangan Pilkada serentak yang ditetapkan DPP Golkar di atas 60 persen bisa diraih. 

 "Kita optimis karena seluruh paslon yang kita usung sudah kita kaji, dan kita pertimbangan matang prospek kemenangan masing-masing paslon," tuturnya. 

Heri pun berharap masyarakat memilih pasangan calon bukan karena subjektif suka tidak suka. Tapi, melihat rekam jejak.***

Leave a comment