Bangsa Bergejolak, Pemerintah Didesak Berbenah, Masyarakat Diimbau Bijak Bermedsos

2025-09-01 16:35:52
Ilustrasi - Gelombang demonstrasi di Tanah Air dalam sepekan terakhir. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Ketua Alisa Khadijah ICMI Kalimantan Barat, Aida Mochtar, dan Ketua AJI Pontianak, Rendra Oxtora, ikut menghadiri acara doa bersama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Senin (1/9/2025).

Kegiatan itu bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga kondusivitas di tengah gelombang demonstrasi mahasiswa mengieritik kinerja DPR dan pemerintah.

Di momentum doa bersama itu, Aida dan Rendra turut menyampaikan sejumlah aspirasi dan imbauan terkait kondisi terkini di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat.

Aida mengkau prihatin atas kericuhan yang terjadi. Karena itu, ICMI meminta pemerintah agar lebih bijaksana dalam membuat kebijakan, terutama terkait kenaikan pajak yang menjadi kekhawatiran masyarakat.

"Pajak yang dinaikkan menjadi pembicaraan dan kekhawatiran di kalangan ibu-ibu. Saya mohon para pejabat untuk bijak mengeluarkan keputusan," kata Aida.

Selain itu, ia juga mengingatkan para pejabat untuk berhati-hati dalam berucap. Sebab, amarah publik yang terjadi sasat ini lewat gelombang demonstrasi karena prilaku oknum DPR yang tekesan tak berempati saat masyarakat sedang terjepit secara ekonomi.

"Saya takut kalimat-kalimat orang miskin yang teraniaya dan menjadi energi negatif untuk negara," ucapnya.

Menurutnya, para pejabat harus menyadari bahwa mereka adalah pemegang amanah yang harus menjaga setiap perkataan agar tidak menyakiti hati masyarakat.

Sementara itu, Rendra Oxtora dari AJI Pontianak menekankan pentingnya masyarakat berhati-hati dalam menyikapi informasi di media sosial. Ia menyebut banyak foto dan video hoaks terkait demonstrasi yang beredar tanpa verifikasi.

"Pastikan mendapatkan informasi dari media terpercaya," pesannya.

Rendra juga menegaskan, kebebasan pers adalah pilar demokrasi yang tidak bisa ditawar. Ia berharap semua pihak menghormati kerja jurnalistik dan tidak melakukan tindakan represif terhadap wartawan yang sedang bertugas di lapangan.***

Leave a comment