Penderita HIV/AIDS di Pontianak Capai Angka lebih dari 3000 Orang
PONTIANAK, insidepontianak.com - Sepanjang tahun 2022, UPT. Klinik Utama Sungai Bangkong Pontianak, mencatat lebih dari 3000 orang terkonfirmasi positif HIV/AIDS.
Angka yang cukup memperihatinkan, mengingat belum ditemukan Vaksin untuk menangkal Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan menyembuhkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
"Untuk kunjung tahun 2022, pasien HIV/AIDS itu sebanyak 3984 orang," kata Kepala Sub Bagian TU UPT Klinik Utama Sungai Bangkong, Yosepina, Senin (20/02/2023).
Angka tersebut mengalami peningkatan, dibandingkan tahun sebemumnya. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA), yang terdata menurut Yosepina berada pada rentang usia produktif.
"Kebanyakan mereka usia Dewasa, tapi juga ada diatas, bahkan anak-anak juga ada," papar Yosepina.
Yosepina menyebut, anak-anak yang terkonfirmasi posistif HIV, ditularkan dari ibu yang terlambat melakukan pemeriksaan.
Tahun 2021 tercatat sebanyak 3066. Dalam kurun satu tahun, terdapat pemambahan jumlah sebanyak 918 pasien ODHA ditahun 2022.
Hingga kini berbagai soliasisai gencar dilakukan, agar masyarakata tidak melakukan tindakan berisiko tertular HIV.
Mulai dari pemerikasaan kesehatan, hingga menghindari prilakubSex bebas yang beresiko tinggi tertular Virus HIV.
"Dalam kurun waktu lima tahun, jika tidak segera ditangani, orang yang sudah positif terinfeksi HIV, statusnya akan meningkat menjadi pengidap AIDS," lanjut Yosepina.
Perkembangbiakan Human Immunodeficiency Virus (HIV), dapat ditekan dengan meminum obat Antiretroviral (ARV).
ARV merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah Virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
"Obat itu harus diminum secara rutin, sertakan juga pola hidup sehat," tutup Yosepina.
Masyarakat diharapkan lebih peduli terhafap kesehan diri san orang terdekatnya. Menghindari prilaku yang dapat menularkan HIV.
Tidak berhubungan Sex bebas, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian, dan rutin memeriksakan kesehatan jika merasa melakukan tindakan berisiko terular HIV. (Ady)
Tags :
Berita Populer
1
Leave a comment