Pj Wali Kota Pontianak Apresiasi Amirullah Raih Gelar Doktor dengan Nilai A

2025-01-24 20:18:45
Ketua Jurusan Manajemen FEB Untan Heriyadi, SE, ME, PhD menyerahkan sertifikat gelar Doktor kepada Dr Ir Amirullah, MA usai sidang terbuka dan promosi doktor.

PONTIANAK,insidepontianak.com - Pj Wali Kota Pontianak Edi Suryanto mengapresiasi disertasi hasil penelitian Amirullah yang bisa memberikan kontribusi pada tata kelola pemerintahan. 

Amirullah merupakan mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (PSDIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menyelesaikan pendidikan Strata 3 (S3) di Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak. 

Pj Wali Kota Pontianak yang turut hadir pada sidang terbuka itu, menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Sekda Amirullah yang berhasil merampungkan jenjang pendidikan S3. 

“Itulah pentingnya mengatasi perilaku oportunis dalam pengelolaan anggaran pemerintah daerah karena berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Menurut Edi, desentralisasi kebijakan pusat seharusnya memungkinkan daerah untuk membangun demi kepentingan rakyat. Namun, perilaku oportunis di kalangan pejabat dan pengambil keputusan sering kali menjadi penghalang utama. 

"Ini menjadi penyebab tidak sampainya anggaran pemerintah daerah kepada masyarakat," tegasnya.

Edi menambahkan bahwa untuk mengatasi masalah ini, perlu ada langkah konkret dalam mengurangi dan menghilangkan faktor-faktor oportunis di kalangan pengambil kebijakan. 

Ia juga menyoroti dua aspek penting yang harus diperbaiki, yakni tata kelola dan integritas pribadi.

"Secara tata kelola, kebijakan dari pemerintah pusat harus diubah agar ada keseimbangan antara dana yang dibebaskan kepada daerah dan yang diikat oleh pusat," jelasnya.

Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan dan penjagaan integritas pengambil keputusan di daerah agar tetap tinggi. Ia berharap hal ini dapat menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan efektivitas pengelolaan anggaran daerah.

“Sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara optimal,” tuturnya.

Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas Tanjungpura Heriyadi mengungkapkan bahwa PSDIM ini telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat Kalbar dan Indonesia secara umum. 

Dalam upaya meningkatkan daya tarik, PSDIM juga menawarkan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), memberikan kesempatan bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk melanjutkan studi doktoral. 

"Kami ingin mempromosikan program ini, terutama kepada masyarakat Kalbar, agar mereka yang sudah menyelesaikan studi master dapat melanjutkan ke program S3," terangnya.

Selain itu, program di jurusan yang dipimpinnya ini sedang dalam proses pengajuan akreditasi internasional.

Untuk mencapai hal tersebut, FEB Untan aktif menjalin kolaborasi dengan institusi internasional, termasuk melibatkan penguji dari luar negeri seperti Universitas Malaysia Sarawak (Unimas). 

"Aktivitas internasional ini penting untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar siap terakreditasi secara internasional," tambah Heriyadi.

Sejak berdiri 11 tahun lalu, program ini telah meluluskan 34 doktor. Heriyadi juga menjelaskan bahwa FEB Untan memiliki tiga jurusan utama, yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi, yang masing-masing menawarkan program S1, S2 dan S3.

“Dengan pencapaian ini, diharapkan PSDIM FEB Untan terus menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan doktoral di bidang manajemen,” tuturnya.

Dengan disertasi berjudul ‘Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja Pembangunan di Kalimantan Barat dengan Perilaku Oportunistik sebagai Variabel Mediasi’, Amirullah yang juga menjabat Sekda Kota Pontianak berhasil meraih skor 90,32 dengan nilai A pada Sidang Terbuka dan Promosi Doktor di FEB Untan Pontianak, Jumat (24/1/2025).

Amirullah memaparkan, desentralisasi fiskal di Indonesia, meskipun bertujuan memberikan kewenangan lebih besar kepada daerah, namun menghadapi berbagai tantangan seperti ketimpangan antar daerah dan rendahnya kinerja pembangunan. 

“Penelitian ini menitikberatkan pada perilaku oportunistik sebagai variabel mediasi yang mempengaruhi efektivitas kebijakan fiskal,” ujarnya.

Dalam penelitiannya, Amirullah menggunakan data dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat selama periode 2017-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan penurunan angka kemiskinan, tantangan seperti fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya angka pengangguran masih perlu perhatian.

Oleh sebab itu, ia merekomendasikan penerapan prinsip-prinsip good governance dalam pengelolaan keuangan daerah untuk meminimalkan perilaku oportunistik. 

“Dalam hal ini yang tak kalah pentingnya adalah pengawasan ketat terhadap penggunaan dana transfer dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyusunan anggaran daerah,” jelasnya.

Bagi Amirullah, keberhasilan meraih gelar Doktor selama mengenyam pendidikan di Untan merupakan tantangan tersendiri. Terlebih ia harus bisa mengatur dan membagi waktu antara pekerjaan dengan perkuliahan. 

Amirullah berbagi cerita pengalamannya selama lebih dari tiga tahun menempuh studi S3 di Untan Pontianak. Menurutnya, kunci utama keberhasilan menyelesaikan studi adalah fokus dan manajemen waktu yang baik.

"Kita harus benar-benar bisa membagi waktu antara kesibukan sehari-hari dan pendidikan," katanya.

Ia menambahkan bahwa dukungan dari keluarga dan rekan-rekan satu angkatan serta lingkungan kerja sangat berperan dalam pencapaiannya hingga tahap sidang terbuka dan promosi doktor. 

Amirullah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung perjalanannya.

Ia berharap hasil penelitiannya dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Semoga hasil penelitian ini bisa diimplementasikan dalam pengambilan kebijakan di bidang keuangan daerah,” imbuh Amirullah. ***

Leave a comment