Edi Kamtono Tekankan SKPD Kedepankan Akuntabilitas dalam Penyusunan RKA 2026

2025-08-25 17:13:12
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memimpin rapat koordinasi lintas SKPD membahas rencana penyusunan RKA 2026. (Prokopim)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mendorong seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2026 dengan mengedepankan akuntabilitas, efisiensi, dan inovasi.

Selain itu, ia juga menekankan agar anggaran tahun depan menjadi landasan utama bagi visi-misi kepemimpinan barunya bersama Wakil Wali Kota, yang tercermin dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.

"Anggaran 2026 harus lebih terukur, berbasis hasil (outcome), dan menghasilkan efek berganda (multiplier effect) yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat," ujar Edi Kamtono usai membuka acara asistensi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, Senin (25/8/2025).

Ia menyoroti tantangan ekonomi nasional, termasuk adanya pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat.

Meskipun demikian, Pemerintah Kota Pontianak menetapkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2026 sebesar Rp2,216 triliun.

"Kita harus bekerja keras untuk menggali sumber-sumber pendapatan baru agar pembangunan tetap berjalan optimal," tambahnya.

Wali Kota mengingatkan seluruh perangkat daerah agar memahami tata kelola keuangan secara menyeluruh, mulai dari sumber pendapatan hingga manfaat dari setiap belanja daerah.

Transparansi dan pertanggungjawaban menjadi kunci utama, karena tujuan akhir dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Politik anggaran harus kita pahami sebagai proses bersama antara eksekutif dan legislatif untuk mencapai tujuan bersama," jelasnya.

Ia juga menekankan peran penting DPRD dalam mengawasi dan memastikan setiap program relevan dengan kebutuhan publik.

Untuk mendorong kinerja, Edi menerapkan prinsip penghargaan dan insentif. Kinerja daerah yang baik akan mendatangkan tambahan dana fiskal dari pemerintah pusat.

"Prinsip serupa kita terapkan di tingkat kota, dengan memberikan apresiasi kepada masyarakat yang taat membayar pajak," paparnya.

Selain itu, ia juga meminta seluruh jajaran aparatur untuk mengubah pola pikir mereka.

"Mindset kita harus berorientasi pada pelayanan dan empati, bukan sekadar angka gaji atau tunjangan," tegas Edi.

"Kita harus membangun dan membantu masyarakat agar lebih maju. Jika fokus kita hanya pada materi, kerja tidak akan totalitas."

Terkait efisiensi, Wali Kota meminta program kerja disusun secara lebih selektif dan berbasis kebutuhan.

Beliau juga mendesak agar biaya untuk kajian dan perjalanan dinas yang tidak mendesak ditekan, mengingat era digitalisasi telah mempermudah koordinasi tanpa harus sering bepergian.

Edi juga menyoroti sektor strategis seperti pariwisata, infrastruktur, keamanan, dan kebersihan sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah.

"Bahkan kegiatan sederhana pun bisa memberikan dampak luas jika dikelola dengan baik," imbuhnya.

Menutup arahannya, Wali Kota Edi Rusdi Kamtono mengajak peran kecamatan, kelurahan, serta RT/RW yang akan mendapatkan peningkatan insentif.

"Insentif yang diberikan harus sebanding dengan kontribusi nyata dalam mendukung pemerintahan, termasuk menjaga keamanan dan ketertiban," tutupnya.***

Leave a comment