187 Jemaah Umrah Kalbar Terlantar di Bandara Juanda, Diduga Tertipu Biro Perjalanan

2025-11-01 19:00:40
Jemaah umroh asal Kalbar terlantar di Bandara Juanda Surabaya. Mereka gagal berangkat. Diduga ditipu biru perjalanan. (Istimewa)

SURABAYA, insidepontianak.com - Ratusan calon jemaah umrah asal Kalimantan Barat, gagal berangkat ke Tanah Suci. Diduga menjadi korban penipuan biro perjalanan.

Rombongan ini berjumlah 187 orang. Mereka sudah berada di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, sejak 28 Oktober 2025. Terlantar tanpa kepastian.

Salah satu jemaah, Ratio, menuturkan, rombongannya diberangkatkan oleh koperasi yang bekerja sama dengan perusahaan travel perjalanan. 

Sebelum berangkat dari Pontianak, setiap jemaah membayar biaya promo mulai Rp29,9 juta, plus Rp2,1 juta untuk biaya tambahan.

“Semua katanya sudah aman. Visa dan paspor akan diberikan di Surabaya,” ujar Ratio, Sabtu (1/11/2025).

Namun, saat tiba di Bandara Juanda, mereka bertemu 43 jemaah asal Pontianak lain yang berangkat sehari lebih awal.

“Mereka ini sudah punya visa. Tapi kami belum. Katanya, uang kami hampir Rp5 miliar belum disetor koperasi ke perusahaan travel,” ungkap Ratio.

Akibatnya, visa untuk 187 jemaah tidak pernah diproses. Mereka semua tidak tahu hingga tiba di Bandara Juanda ditelantarkan selama dua jam dan dipindahkan ke penginapan.

“Hanya semalam di hotel, karena mahal. Besoknya kami dipindah ke losmen,” kata Ratio.

Tanggal 29 Oktober, mereka meminta penjelasan kepada ketua koperasi yang sempat datang ke Surabaya.

“Yang bersangkutan malah menyalahkan perusahaan trevel,” tutur Ratio.

Namun, klarifikasi dari pihak perusahaan itu berbeda. Katanya, visa tak bisa diproses karena koperasi belum melunasi pembayaran.

Sebagian jemaah saat ini masih menunggu di Surabaya. Sebagian lainnya memilih pulang ke Pontianak dengan biaya sendiri.

“Kami disuruh pulang pakai uang sendiri. Padahal semua tabungan sudah habis buat umrah,” keluh Ratio.

Para jemaah itu kini mempertimbangkan melaporkan kasus ini ke polisi. Beberapa sudah mencoba ke Polsek Surabaya, tapi diarahkan ke Polda Kalbar.

“Perkembangannya kami belum tahu,” pungkasnya.

Leave a comment