Mahasiswa Demo DPRD Kalbar, Desak Benahi Ketimpangan Infrastruktur Jalan
PONTIANAK, insidepontianak.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kalbar Menggugat, demo di kantor DPRD Kalimantan Barat, Kamis (20/11/2025).
Mereka menuntut pemerintah segera menyelesaikan ketimpangan infrastruktur yang menyengsarakan masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Kalbar, Fransiskus Ason, bersama anggota Martin Luter dan Alexander, hadir mendengarkan aspirasi para mahasiswa.
Dengan suara tegas, mahasiswa menyampaikan jeritan masyarakat akar rumput. Jalan rusak di kampung-kampung dibiarkan bertahun-tahun.
Situasi ini tak hanya meyulitkan akses transportasi masyarakat. Tapi juga tak jarang memakan korban jiwa.
Jalan rusak menyebabkan kecelakaan meningkat. Banyak warga terlambat mendapat pertolongan.
Ambulans bahkan sering terjebak di jalan berlubang dan berlumpur. Peristiwa ini bahkan terjadi Oktober lalu.
Jarwo, warga Ketapang, meninggal saat dibawa ke Puskesmas Balai Bekuak, Sabtu (25/10/2025). Ambulans yang membawanya terjebak jalan rusak. Ia wafat sebelum tiba di fasilitas kesehatan.
Kasus serupa terjadi di perbatasan Indonesia–Malaysia, Kabupaten Sanggau. Di Dusun Badat Lama, jenazah warga terpaksa diangkut dengan sepeda motor, ditutup terpal, karena ambulans tak bisa masuk. Jalan berlumpur dan licin.
Bagi mahasiswa, rangkaian peristiwa ini menegaskan buruknya infrastruktur perbatasan Kalbar dan lemahnya keseriusan pemerintah membenahinya.
“Masalah Kalbar tak pernah selesai,” ujar salah satu orator.
Mereka juga menyoroti pemangkasan anggaran infrastruktur. Dampaknya, perbaikan jalan dan jembatan akan semakin lambat.
Di sisi lain, Kalbar kaya sumber daya alam. Namun fasilitas dasar bagi rakyat justru minim. Investasi yang masuk malah memperparah kerusakan jalan.
Selain isu infrastruktur, massa menolak revisi KUHAP yang dinilai mengancam hak publik dan mempersempit ruang demokrasi.
Aksi berlangsung di bawah penjagaan ketat polisi. Hingga berita ini diturunkan, massa masih bertahan di halaman DPRD.***

Leave a comment