34 Warga Kapuas Hulu Menderita HIV-AIDS, Tersebar di 14 Kecamatan

2025-11-19 15:34:27
Ilustrasi HIV/AIDS

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu mencatat 34 warga Kapuas Hulu menderita HIV-AIDS dan enam orang diantaranya meninggal dunia. 

Penyakit mematikan ini pun tersebar di 14 kecamatan, dengan angka tertinggi Kecamatan Putussibau Utara sebanyak 7 orang, Putussibau Selatan 6 orang, Embaloh Hilir 4 orang, Kalis 3 orang, Pengkadan 2 orang, Hulu Gurung 2 orang, Boyan Tanjung 2 orang, Badau 2 orang, Mentebah 1 orang, Embaloh Hulu 1 orang, Semitau 1 orang, Silat Hulu 1 orang, Empanang 1 orang dan Kecamatan Buka 1 orang. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kastono menjelaskan HIV di  Kabupaten Kapuas Hulu masih terkonsentrasi pada empat populasi kunci yaitu Pekerja Seks Perempuan (PSP), Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), Waria (transgender), dan Pengguna Narkoba Suntik (penasun). 

"Sebenarnya virus berbahaya ini hanya bisa berpindah melalui cairan seperti darah, air susu ibu dan hubungan seksual dan memang sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan," kata Kastono, kepada insidepontianak, Putussibau, Rabu (19/11/2025). 

Kastono mengatakan dari 34 orang penderitaan HIV ada 20 orang menjalani pengobatan secara teratur, empat orang belum mulai pengobatan karena ada penyakit lain. 

Sedangkan, penderita HIV yang gagal follow up ada empat orang, sementara enam orang lainnya telah dinyatakan meninggal dunia. 

Menurut Kastono, selain memberikan penanganan terhadap pasien HIV, pihaknya juga rutin melakukan kampanye edukasi tentang pentingnya pengujian HIV secara rutin, seks yang aman. 

Kampanye itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko HIV dan cara mencegah penyebarannya.

"Sasaran kami di lokasi hiburan malam yang ada di wilayah Kecamatan Kalis dan Kecamatan Putussibau Selatan dan Rutan Putussibau," katanya. 

Selain itu, tes dan konseling pengujian HIV di 23 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu (RS dr Achmad Diponegoro Putussibau, RS Semitau dan RS Badau) dan konseling bagi masyarakat.

"Pengujian ini penting untuk mendeteksi infeksi HIV sejak dini, sehingga langkah penanganan dapat segera diambil," ucap Kastono. 

Kastono mengimbau agar masyarakat Kapuas Hulu meningkatkan kewaspadaan terhadap resiko penularan HIV-AIDS  dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan menghindari seks bebas dengan gonta-ganti pasangan. 

Ia juga mengingat bahwa untuk menghindari penularan HIV tidak harus menjauhi penderitaan, sebab selama tidak ada kontak melalui cairan dengan pasien maka virus tersebut tidak akan dapat berpindah.(*) 

Leave a comment