Dapur MBG Untuk Daerah 3T Masuk Kapuas Hulu di 66 Titik, Hulu Kapuas Sulit Dijangkau
KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto mulai menyasar hingga ke pelosok negeri bahkan di Kabupaten Kapuas Hulu sedang dibangun 66 titik dapur MBG untuk daerah 3T yakni tertinggal, terdepan dan terluar.
Wakil Bupati Kapuas Hulu, Sukardi menjelaskan dapur MBG untuk daerah 3T tersebut akan dibangun oleh pihak ketiga (investor) baik langsung dari pusat maupun yang ada di daerah, akan tetapi, dari 66 titik tersebut, daerah perhuluan sungai Kapuas sulit dijangkau.
"Untuk daerah Hulu Kapuas akan kita cari solusinya, karena batas pengerjaan dapur MBG itu hanya 35 hari, akan kami bicarakan lagi," kata Sukardi, di Putussibau, Kamis (20/11/2025).
Sukardi mengatakan secara teknis pelaksanaan pembangunan dapur MBG untuk daerah 3T tersebut sudah diatur oleh pemerintah pusat termasuk pembiayaan yang akan langsung kepada pihak ketiga yang melaksanakannya.
Terkait target dapur tersebut dapat difungsikan dan melayani MBG bagi anak-anak di daerah 3T, menurut Sukardi akan ada Tim yang menilai.
"Kita sangat mendukung program Pak presiden, artinya MBG tidak hanya dilaksanakan di kota, tetapi anak-anak kita yang berada di daerah 3T juga akan mendapatkan makanan gratis dan bergizi," kata Sukardi.
Sementara itu, Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional Kapuas Hulu, Soni Deviandi Putra mengatakan program dapur MBG daerah 3T terdapat secara teknis sudah ditentukan oleh BGN dengan pelaksanaan pihak swasta (investor).
Sebagai gambaran, kata Soni, dapur MBG untuk daerah 3T tidak harus membangun baru, bisa juga memanfaatkan bangunan yang sudah ada di daerah tersebut dengan dilakukan renovBGN dengan posisi dekat atau mudah ke sekolah sasaran.
Akan tetapi kondisi geografis Kapuas Hulu dalam waktu 35 hari batas pendirian dapur MBG tersebut tentu mengalami kendala, nanti tinggal bagaimana pihak investor melaporkan ke BGN dan pihaknya juga akan terus melakukan koordinasi agar program ini dapat berjalan dengan baik.
Terkait kesiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), kata Soni, pihaknya memastikan SPPG siap melaksanakan tugasnya.
Di Kapuas Hulu sendiri ada sekitar 60 orang Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI)
Hanya saja, terkait kekurangan SPPI nantinya akan menunggu kebijakan dari BGN, apakah menugaskan SPPI dari kabupaten lain untuk ke Kapuas Hulu.
"Teknis dari BGN sekarang fokus ke dapurnya dulu, setelah dapur selesai tentu akan ada petunjuk teknis lainnya untuk pengoperasiannya," kata Soni.
Soni berharap program dapur MBG daerah 3T di Kapuas Hulu berjalan lancar dan perlu dukungan semua pihak sehingga anak-anak sekolah di daerah 3T juga dapat terlayani MBG. (*)

Leave a comment