Warga Kapuas Hulu Teriak, Harga Kratom Anjlok, Elpiji 3 Kilogram Meroket

2025-12-01 12:04:33
Komuditas kratom di Kapuas Hulu. (Istimewa)

KAPUAS HULU, insidepontianak.com – Ekonomi petani kratom di Kabupaten Kapuas Hulu tertekan. Harga kratom anjlok sejak dua bulan terakhir.

Harga daun kering kini hanya Rp13–15 ribu per kilogram. Sebelumnya sempat tembus Rp25 ribu. Sementara daun basah Rp3 ribu per kilogram.

Di saat bersamaan, harga elpiji 3 kilogram di warung terus naik. Mencapai Rp35–45 ribu per tabung. Di agen sekitar Rp19.500 per tabung.

Rahmawati, petani kratom di Putussibau, mengaku kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab, pendapatan keluarga semakin seret.

“Kami bergantung pada kratom. Suami saya hanya buruh bangunan. Pendapatannya kecil. Harga kratom anjlok,” katanya, Minggu (30/11/2025).

Ia menyebut, dua bulan terakhir harga jatuh dan pembeli sepi. Jika pun ada, harga sangat rendah. Karena terdesak kebutuhan, berapa pun harga tetap dijual.

Rahmawati mengatakan penghasilan dari panen kratom biasanya Rp1 juta hingga Rp1,8 juta saat harga daun kering masih stabil di Rp15 ribu per kilogram.

“Kita bukan tidak bersyukur. Tapi kebutuhan hidup di sini tinggi,” ujarnya.

Ibu dua anak itu berharap pemerintah turun tangan. Harga kratom diminta kembali stabil seperti sebelumnya, yang pernah mencapai Rp25–28 ribu per kilogram.

Ia juga meminta pemerintah melihat langsung kondisi masyarakat. Harga kebutuhan pokok naik, sementara pendapatan tidak bergerak.

“Harga gas 3 kilogram tidak pernah turun. Justru makin naik dan sulit didapat. Tolong Pak Bupati lihat masyarakat,” desaknya.

Di tempat berbeda, Budianto, warga Boyan Tanjung, mengatakan harga elpiji 3 kilogram di wilayahnya berkisar Rp40–55 ribu per tabung.

“Terus terang, kami di sini hanya mengandalkan kratom dan nambang emas,” ujarnya.

Ia meminta pemerintah daerah serius mengawasi harga kebutuhan pokok yang terus naik.***

Leave a comment