Camat Sajingan: Pernikahan Dini Sumbang Kasus Stunting, Orang Tua Diminta Awasi Pergaulan Anak
SAMBAS, insidepontianak.com - Camat Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Obertus menyebutkan, salah satu penyumbang kasus stunting adalah pernikahan dini.
Sebab, sebagian besar remaja yang menikah muda, belum siap mengurus anak, baik secara mental maupun pengetahuan. Bahkan pernikahan dini kerap berujung perceraian.
Akibatnya, bayi yang lahir dari pernikahan dini rentan stunting. Karena berpotensi tak mendapat perhatian yang cukup dari kedua orang tuanya.
“Kasus seperti ini bisa menghambat pertumbuhan anak, dan menjadi penyumbang kasus stunting,” kata Obertus, Senin (28/10/2024).
Karena itu, ia mengajak seluruh orang tua mencegah pernikahan dini. Caranya, awasi pergaulan anak, agar tidak terjerumus pergaulan bebas.
"Jangan biarkan anak-anak kita keluar malam. Apalagi wilayah kita ini sering ada hiburan band. Maka, orang tua harus awasi anak-anaknya. Pastikan dia bergaul dengan lingkungan yang baik,” pesannya.
Obertus pun memastikan, Pemerintah Kecamatan Sajingan telah berkoordinasi dengan desa-desa membatasi jam kegiatan hiburan malam.
“Kita sudah menyampaikan surat imbauan agar kegiatan hiburan tidak lewat dari jam 12 malam," katanya.
Hiburan band ini kerap menjadi salah satu alasan anak-anak muda lebih sering keluar malam. Dan mirisnya, ada orang tua yang tak peduli anaknya ke mana.
“Prilaku orang tua seperti ini yang perlu diperbaiki. Orang tua harusnya benar-benar mengawasi anak. Salah satunya tidak membiarkan kelayapan di malam hari,” tuturnya.
Obertus mengingatkan, kelalaian orang tua dapat berakibat fatal bagi anak terjerumus dalam pergaulan bebas.
"Makanya, pesan saya, orang tua awasi lah anak-anak, jika sudah larut malam tidak ada di rumah tolong dicari, jangan dibiarkan," imbaunya.
"Saya berpesan kepada seluruh masyarakat, marilah sama-sama kita wujudkan generasi muda yang cerdas untuk mewujudkan pembangunan daerah," pungkasnya.***
Leave a comment