Jumat Agung dan Pengorbanan Yesus Menebus Dosa Manusia

2025-04-19 22:40:28
Ibadah Jumat Agung di Gereja Stasi Santa Maria Sawah, di mana umat mencium Salib sebagai tanda penghormatan akan wafat Yesus Kristus. (Insidepontianak.com/Antonia Sentia)

SAMBAS, insidepontianak.com - Hari Jumat Agung adalah momen di mana umat kristiani  mengenang wafat Yesus Kristus di Kayu Salib. 

Hari Wafat Yesus Kristus atau Jumat Agung adalah hari ketika Yesus Kristus disalibkan di Bukit Golgota, Yerussalem. 

Kejadian ini terjadi lebih dari 2.000 tahun yang lalu, dan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah umat Kristiani.

Yesus, yang dipercaya sebagai Anak Allah dan Juru Selamat, ditangkap oleh otoritas Romawi setelah dikhianati oleh salah satu murid-Nya, Yudas Iskariot. 

Ia kemudian diadili dan dijatuhi hukuman mati melalui penyaliban–bentuk eksekusi yang kejam pada masa itu. 

Namun bagi umat Kristen, kematian Yesus bukan akhir dari segalanya, melainkan bentuk pengorbanan terbesar untuk menebus dosa umat manusia. 

Glowria, salah satu warga Sasak Sajingan Besar mengatakan bahwa, sebagai umat Katolik tentunya hari Jum'at Agung adalah hari yang sangat sakral baginya. 

"Karena Jumat Agung, kami mengenang kisah sengsara Yesus di Kayu Salib, bagaimana pengorbanannya untuk menebus dosa umat manusia," katanya. 

Senada dengan itu, Vira warga Sawah juga mengatakan, Jumat Memperingati wafatnya Yesus di kayu salib, demi menebus dosa manusia. 

Di mana peringatan Jumat agung ini dilakukan sebagai hari mengenang penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus di Bukit Golgota demi menebus dosa manusia. 

"Walaupun Jumat Agung merupakan hari penuh duka yakni Yesus Kristus wafat di kayu salib, tetapi Jumat Agung disebut "Agung" karena melalui wafatnyanya, Yesus menebus dosa umat manusia, " ujarnya. 

Sementara itu, Febi, pemudi di Sambas mengatakan bahwa dengan adanya peringatan Jumat Agung, mengingatkan dirinya sebagai umat manusia yang penuh akan dosa.

"Dengan adanya peringatan Jumat Agung, kita dingatkan lagi pengorbanan Tuhan Yesus yang rela mati demi menebus dosa manusia," ucapnya. 

"Kayak dizaman sekarang, apa-apa serba mudah kadang, kita lupa akan kebaikan Tuhan yang rela menebus dosa kita," pungkasnya.***

Leave a comment