Angka Kematian Bayi di Sanggau Masih Terbilang Rendah
SANGGAU, insidepontianak.com -- Angka kematian bayi (AKB) ialah jumlah bayi yang meninggal sebelum usia satu tahun.
AKB merupakan satu dari sekian banyak indikator untuk menilai tingkat kesehatan masyarakat.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sanggau, Stepanus Jonedi mengungkapkan, angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Sanggau per semester pertama (triwulan I dan II) tahun 2024 masih di bawah target konversi nasional.
"Target kita 16, cakupan kita saat ini 3,89 jika dibulatkan ke atas berarti ada tiga sampai empat bayi yang meninggal," kata Stepanus Jonedi kepada insidepontianak.com pada Selasa (24/9/2024) di kantornya.
Angka tersebut kata Stepanus Jonedi berdasarkan laporan dari jejaring yang ada di 15 kecamatan, 19 Puskesman, Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kabupaten Sanggau.
Menurutnya, AKB di Kabupaten Sanggau terbilang cukup rendah. Angka kasus selalu di bawah ambang batas/target konversi nasional.
"Untuk tahun 2023, dari 17,6 kita ada 4,48 kasus AKB yang telah terjadi," ujarnya.
Sedangkan untuk tahun 2022 dan 2021, kata Joneidi angka kasus AKB di Kabupaten Sanggau selalui di bawah ambang batas nasional. Tiap tahunnya, angka kasus tidak pernah berada diangka dua digit.
Walau terbilang rendah, pemerintah Kabupaten Sanggau terus berupaya menekan angka kasus AKB. Karena, kasus kematian bayi merupakan hal tidak diinginkan.
"Cakupan kita memang terbilang bagus, tapi kalau bisa memang menuju titik terendah yang kita capai," pungkasnya. (ans)
Leave a comment