Disdikbud Sanggau Perluas Uji Coba Sekolah Lima Hari, Alipius: Semoga Bisa Diterapkan di Tahun Ajaran Baru

SANGGAU, insidepontianak.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau, tengah melakukan uji coba kebijakan sekolah lima hari (full day school) di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Dasar (SD).
Khusus di SMP, baru satu sekolah yang melakukan uji coba yakni, SMPN 01 Sanggau yang ada di Kecamatan Kapuas. Kepala Disdikbud Kabupaten Sanggau, Alipius mengatakan uji coba full day school untuk SMP akan diperluas.
"Mulai minggu depan, utuk SMP akan kita uji coba di 15 kecamatan, yaitu di semua SMP Negeri satu yang akan dimulai pada 27 April," kata Alipius pada Rabu (16/4/2025) siang saat diwawancarai di ruang kerjanya.
Sedangkan untuk SD, Disdikbud Sanggau telah melakukan uji coba di 46 SD yang ada di 15 kecamatan. Uji coba kebijakan sekolah lima hari sudah berjalan selama dua minggu.
"Uji coba akan dilakukan sampai berakhirnya tahun ajaran saat ini (2024/2025) sampai Mei 2025 nanti," ujar Alipius.
Dia menilai, sekolah lima hari dari Senin sampai Jumat memberikan keleluasaan bagi peserta didik untuk belajar lebih lama di sekolah. Serta, waktu libur murid lebih panjang.
Adapun konsekuensi dari sekolah lima hari ini, waktu belajar akan lebih lama yang diikuti dengan waktu pulang sekolah yang lama juga dari biasanya. Ada penambahan waktu belajar di sekolah sekitar satu jam hingga dua jam setiap harinya.
Selama dua minggu pelaksanaan uji coba di sejumlah sekolah, Alipius menyebut respons pihak sekolah, peserta didik dan orang tua/wali murid sangat positif. Sosialisasi akan terus dilakukan, terutama bagi para orang tua/wali murid.
"Mudah-mudahan di tahun ajaran baru nanti sudah bisa kita terapkan di semua SD dan SMP," harapnya.
Selain itu, Alipius menilai full day school juga selaras dengan program pemerintah pusat yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Jika MBG telah diterapkan secara merata di Kabupaten Sanggau, waktu belajar yang lebih panjang dan waktu pulang sekolah yang lama tidak akan membebani peserta didik.
Karena, anak-anak di sekolah akan mendapat asupan makan siang dari program MBG. Sehingga anak bisa tetap fukos belajar.
"Kenapa ini sinkron, karena makan bergizi gratis yang diberikan saat jam makan siang ini akan membantu para murid, jika dia pulang terlambat sudah mendapatkan makan siang di sekolah," pungkas Alipius.***
Tags :

Leave a comment