PLN EPI Pasok Cangkang Sawit dan Woodchip untuk PLTU Sintang

2024-11-22 17:51:02
Ilustrasi

SINTANG, insidepontianak.com - Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mendukung PLN Indonesia Power menjadi pioner dalam menjalankan pembakaran (firing) 100 persen biomassa di PLTU Sintang Unit 1 selama 24 jam non stop. Firing biomassa ini akan berlangsung selama 20 hari sejak 13 Desember 2023.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan pihalnya, akan memasok kebutuhan biomassa dari cangkang sawit dan woodchip dari Sintang. PLN EPI menyediakan stock 1000 ton cangkang sawit dan woodchip sebanyak 250 ton.

"PLN EPI sebagai Sub Holding Penyediaan Energi Primer mensupport pelaksanaan Firing Biomassa 100 persen ini dengan menyediakan pasokan harian cangkang sawit sebesar 150 ton dan woodchip sebesar 15 ton," kata Iwan.

Iwan juga menjelaskan, pelaksanan firing biomassa ini membutuhkan total 180 ton biomassa per hari. Dengan volume penyediaan dan stok biomassa yang tersedia maka implementasi firing biomassa 100 persen direncanakan selama 20 hari atau sampai dengan tanggal 2 Januari 2024.

"PLN EPI akan mendukung Program Transisi Energi PLN Grup melalui program Co-firing PLTU PLN dengan penyediaan pasokan bahan bakar biomassa dengan kualitas dan volume yang cukup," kata Iwan.

Hasil implementasi firing biomassa 100 persen pada hari ke-2 menunjukkan hasil yang positif seperti pemakaian rata-rata bahan bakar turun 10 persen, biaya bahan bakar turun 20 persen dan penurunan kadar emisi SOx, NOx dan CO2.

PLTU Sintang merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang terletak di Kalimantan Barat untuk memasok kebutuhan listrik di Sistem Khatulistiwa, dengan daya terpasang pembangkit 3 x 7 MW. Mulai beroperasi sejak tahun 2018 dan telah melaksanakan Co-firing Biomassa sejak tahun 2021.

PLTU Sintang ini akan menjadi percontohan untuk implementasi Firing Biomassa 100% menggunakan biomassa berkualitas tinggi dan menjadi PLTU Hybrid yang bisa secara flexible switching dari bahan bakar batubara ke bahan bakar biomassa.***

Leave a comment