Kapal Feri Sungai Bulan – Kampung Baru Siap Launching, Pengamat Ekonomi: Jangan Jadi Proyek Seremonial

2025-11-07 18:27:09
Pengamat Ekonomi dan Dosen Senior Kalbar, Andy Kurniawan Bong/IST

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Persiapan dermaga kapal feri di lintasan Sungai Bulan - Kampung Baru, Kabupaten Kubu Raya terlihat hampir rampung. 

Pemerintah daerah menyebut progres pembangunan dermaga sudah mencapai 98 persen dan ditargetkan tuntas akhir pekan ini. Rencananya dermaga itu akan dilaunching (resmikan) pada 11 November 2025.

Pengamat ekonomi sekaligus dosen senior Kalimantan Barat, Andy Kurniawan Bong mengatakan, proyek ini tak boleh berhenti pada seremoni dan foto-foto peresmian belaka.

Menurut Andy, transportasi feri memang memiliki peran strategis bagi daerah yang dipisahkan oleh perairan, seperti halnya Sungai Bulan dan Kampung Baru. 

Ia menilai, keberadaan feri bukan hanya soal mempermudah akses, tetapi juga membuka jalur ekonomi baru.

Di antaranya, memperlancar distribusi barang, memudahkan mobilitas orang, dan menekan biaya transportasi. Yang efeknya bisa langsung dirasakan pelaku usaha kecil.

“Kapal feri bisa jadi penghubung vital antarwilayah,” kata Andy kepada insidepontianak.com, Jumat (7/11/2025).

Ia mencontohkan, efisiensi biaya transportasi dari penggunaan feri dapat menurunkan ongkos logistik bagi pedagang bahan pokok atau hasil pertanian dari daerah-daerah yang selama ini sulit dijangkau. 

“Sekali jalan feri bisa mengangkut banyak muatan. Itu artinya pergerakan ekonomi jadi lebih hemat dan cepat,” ungkapnya.

Meski begitu, ia menyoroti kecenderungan pemerintah daerah yang kerap menjadikan proyek infrastruktur sebagai simbol kemajuan tanpa memastikan fungsinya berkelanjutan. 

“Kita sering bicara proyek besar, tapi lupa memastikan bagaimana masyarakat sekitar ikut tumbuh dari situ,” tegasnya.

Andy menilai, pembangunan ekonomi yang efektif seharusnya dimulai dari lingkar terdekat masyarakat dari aktivitas kecil yang kemudian berkembang secara alami. 

“Mulailah dari usaha kecil, dari pasar lokal, dari transportasi harian warga. Kalau itu hidup, efeknya akan meluas dengan sendirinya,” ujarnya.

Ia menyinggung, pentingnya manajemen pengelolaan yang berkelanjutan setelah feri beroperasi, sebab, tanpa rencana matang soal operator, jadwal tetap, dan koordinasi antarinstansi, proyek feri bisa berakhir seperti banyak infrastruktur lain, berdiri megah tapi sepi fungsi.

“Kalau tidak dikelola dengan serius, dermaga bisa mangkrak," tegasnya.

Ia mengkhawatirkan, apabila feri beroperasi seadanya. Dan masyarakat kembali mencari cara lain yang lebih murah. 

"Sayang kalau sampai seperti itu,” tambah Andy.

Di samping itu, Andy tetap optimistis proyek ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi baru di Kubu Raya jika dijalankan dengan visi yang jelas dan bukan sekedar proyek untuk seremonial semata.

“Saya yakin, kalau pemerintah mau konsisten, transportasi feri bisa menjadi tulang punggung ekonomi daerah,” pungkasnya. (Greg)

Leave a comment