SBRC IPB University Dorong Hilirisasi Minyak Kelapa Sawit jadi Produk Turunan Bernilai Tinggi

2024-09-20 07:13:49
Peneliti SBRC IPB University, Mira Rifa'I menujukkan produk turunan minyak kelapa sawit bernilai tinggi. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pusat Penelitian Surfactant and Bioenergy (SBRC IPB University) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit terus mendorong hilirisasi minyak kepala sawit.

Hilirisasi dinilai jadi kunci peningkatan ekonomi masyarakat, karena dapat dioleh menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual lebih tinggi, seperti produk pangan, sabun, sampo hingga bensin dan biodiesel.

Peneliti SBRC IPB University, Mira Rifa'i mengatakan, kelapa sawit termasuk dalam 10 kelompok komoditas unggulan Indonesia yang didorong oleh pemerintah untuk digiatkan proses hilirisasi dan peningkatan daya saingnya.

Hilirisasi minyak sawit dalam negeri dilakukan dengan mengolah CPO dan PKO menjadi produk-produk bernilai tambah lebih tinggi baik untuk tujuan ekspor maupun untuk substitusi produk impor,"kata Mira Rifa'i saat kegiatan workshop hilirisasi minyak sawit jadi produk oleopangan, oleokimia dan biofuel bertajuk: Peluang dan Tantangan, yang digelar pada Selasa (11/6/2024).

Kegiatan ini dilaksanakan SBRC IPB University dan BPDPKS. Mira mengatakan, hilirisasi CPO dan di Indonesia dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu oleofood, oleochemical dan biofuel.

Hilirisasi oleofood meliputi berbagai macam produk pangan seperti margarin, shortening, non diary creamer, frying fat, cocoa butter substitute, food emulsifier, dan lainnya.

Sementara hilirisasi oleochemical yaitu industri-industri yang mengolah produk industri refinery menjadi produk antara oleokimia/oleokimia dasar hingga produk jadi seperti surfaktan, sabun, deterjen, shampo, biolubricant dan biomaterial dan bioplastik.

“Sementara hilirisasi minyak sawit jadi biofuel diantaranya biodiesel, bioavtur, bensin sawit, green gasoline, green diesel,” terangnya.

Melalui kegiatan ini, dia berharap dapat memberikan kampanye positif dan memberi informasi produk oleopangan, oleokimia dan biofuel sawit yang potensial dikembangkan di Indonesia.

Dengan demikian, mendapatkan gambaran market demand dan prospek pasar produk-produk oleopangan, oleokimia dan biofuel sawit di pasar domestik dan dunia.

Sebagai perguruan tinggi, pihaknya terus berupaya menghadapi kampanye negatif sawit yang timbul akibat persaingan dagang. Pihaknya terus memberi kampanye positif tentang kebermanfaatan sawit.

Menyoal kesejahteraan petani, ia menyebut BPDPKS terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani. Mereka memiliki devisi khusus untuk mensejahterakan kelompok petani.

"Banyak kegiatan kelompok tani dan Merwka punya devisi khusus, dan konsen pengembangan koperasi," terangnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana Untan, Nurmaniah menyambut baik worshop yang diselenggarakan SBRC IPB University.

Wokhsop tersebut memberi peluang dan tantangan. Apalagi, Untan banyak dosen-dosen yang sudah mengeluti penelitian sawit.

"Dengan adanya workshop dan sharing ilmu ini, kami menyambut baik, sehingga mampu membuka wawasan, inovasi baru terkait hilirisasi produk kelapa sawit,” ucapnya.

“Karena selama ini kita tahu hanya produk mentah dengan inovasi baru maka dapat meningkatkan nilai tambah dan memberi kesejahteraan petani," pungkasnya.***

Leave a comment