RUPTL PLN 2025–2034 Ciptakan 1,7 Juta Lapangan Kerja, 91 Persen Green Jobs

2025-06-02 09:05:44
Ilustrasi - Petugas PLN sedang melakukan koordinasi untuk menjaga keandalan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Jawa Barat. (Istimewa)

JAKARTA, insidepontianak.com — Pemerintah menegaskan komitmennya dalam mendorong pemanfaatan energi bersih sekaligus membuka peluang kerja dalam skala besar. 

Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2025–2034, sebanyak 1,7 juta lapangan kerja diproyeksikan tercipta di sektor ketenagalistrikan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, tenaga kerja tersebut terbagi ke dalam dua sektor utama. 

“Penyerapan tenaga kerja ini sekitar 1,7 juta. Supaya Indonesia terang-benderang,” kata Bahlil saat konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5/2025).

Dari total itu, sebanyak 836.696 tenaga kerja akan terserap di sektor pembangkitan, sementara 881.000 lainnya di sektor transmisi, gardu induk, dan distribusi. 

Menariknya, lebih dari 91 persen atau sekitar 760 ribu dari tenaga kerja di sektor pembangkitan merupakan kategori green jobs, karena berbasis pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Lebih dari 91 persen green jobs. Ini kesempatan besar supaya anak-anak muda kita bisa ikut ambil peran,” tegas Bahlil.

Secara rinci, lapangan kerja terbanyak disumbang oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan potensi serapan 348.057 tenaga kerja. 

Disusul Pembangkit Listrik Tenaga Air/Mini Hidro (PLTA/M) sebanyak 129.759 orang, dan PLTA Pump Storage sebesar 94.195 tenaga kerja.

Selanjutnya, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) mampu menyerap 58.938 tenaga kerja, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebanyak 42.700 orang, serta sistem penyimpanan energi baterai sebanyak 68.193 tenaga kerja.

Adapun potensi tenaga kerja lainnya berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) sebanyak 7.197 orang, Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) sebanyak 1.481 orang, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebanyak 2.429 orang, dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) sebanyak 341 orang.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa RUPTL ini tidak hanya menjadi peta jalan pemenuhan kebutuhan energi nasional dan mendukung target Net Zero Emissions, tetapi juga berperan sebagai instrumen ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Selaras dengan visi pemerintah mewujudkan swasembada energi, RUPTL ini membuka lapangan kerja, menurunkan kemiskinan, membuka kawasan industri dan ekonomi baru, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia. PLN siap menjalankan tugas ini sebaik-baiknya,” ujar Darmawan.

RUPTL PLN 2025–2034 menjadi langkah strategis pemerintah dalam mendukung transisi energi bersih, sekaligus menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang nyata bagi masyarakat.***

Leave a comment