CEO Garuda Ventrue Capital Kunjungi SAIF Shanghai, Bahas Kerja Sama Strategis di Sektor Edukasi dan Ekonomi

2025-07-30 03:26:50
CEO Garuda Ventrue Capital, Denia Yuniarti Abdussamad bersama staf foto bersama saat melakukan kunjungan ke Shanghai Advanced Institute of Finance (SAIF) membahas potensi kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok. (Istimewa)

SHANGHAI, insidepontianak.com - CEO Garuda Ventrue Capital, Denia Yuniarti Abdussamad, melakukan kunjungan resmi ke Shanghai Advanced Institute of Finance (SAIF) untuk membahas potensi kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok dalam sejumlah sektor prioritas.

Dalam pertemuan tersebut, dibahas peluang kolaborasi di bidang logistik rantai dingin (cold logistics), infrastruktur dan energi, serta rencana inisiasi program edukatif internasional bertajuk Asia Pacific Executive Exchange (APEX GLOBAL).

“Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya memperluas konektivitas strategis Indonesia–Tiongkok, khususnya dalam logistik, energi, dan penguatan kapasitas SDM lintas sektor,” ujar Denia Samad, yang juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama LBP Enterprises.

Tentang SAIF–Shanghai Advanced Institute of Finance

SAIF adalah institusi pendidikan tinggi unggulan di bawah naungan Shanghai Jiao Tong University (SJTU) universitas riset elite yang termasuk dalam Top 50 perguruan tinggi terbaik dunia.

Didirikan dengan dukungan Pemerintah Kota Shanghai, SAIF berfokus pada pendidikan keuangan, riset makroekonomi, dan pengembangan kepemimpinan strategis dengan pendekatan global.

Kurikulum SAIF dikembangkan oleh para akademisi dan praktisi terkemuka dunia, serta didukung oleh jaringan kuat dengan institusi keuangan dan regulator internasional.

Banyak alumni SAIF kini menduduki posisi strategis sebagai pemimpin institusi bisnis dan pembuat kebijakan (policy makers) di berbagai negara di Asia dan dunia.

Reputasi ini menjadikan SAIF sebagai mitra ideal dalam membangun kolaborasi lintas negara yang berdampak dan berkelanjutan.

Topik Kerja Sama Strategis

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, SAIF dan Garuda Ventrue Capital membahas empat fokus utama kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok sebagai berikut:

Pertama, inisiasi program edukasi APEX GLOBAL. Penjajakan awal program pertukaran edukatif ini dirancang untuk memperkuat literasi keuangan dan kepemimpinan lintas negara, dengan tiga segmen: C-Level Financial Club, G-Level Leadership Program, dan Student Financial Bootcamp.

Kedua, penjajakan Cold Logistics & Infrastruktur. Eksplorasi kerja sama ini terkait pengembangan rantai dingin dan infrastruktur transportasi untuk mendukung ketahanan pangan dan efisiensi distribusi nasional.

Ketiga, penjakanan kerja sama energi berkelanjutan. Peluang kolaborasi dalam proyek energi bersih dan terbarukan tersebut, termasuk skema pembiayaan dan transfer teknologi antar mitra strategis.

Keempat, strategi Cross-Border IPO & M&A. Penjakan kerja sama di sktor ini diawali diskusi mengenai pendampingan dual listing dan ekspansi regional perusahaan Indonesia di pasar modal Tiongkok dan kawasan Asia.

Kunjungan Prof Jie Hu ke Indonesia Perkuat Kolaboras

Prof Jie Hu, Professor of Practice, Director of FinTech Innovation Base (Nanjing), dan Executive Director of Southeast Asia Center di SAIF, dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Indonesia pada akhir September 2025.

Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum penting yang membuka peluang kolaborasi strategis antara SAIF dan mitra-mitra utama di Indonesia, khususnya dalam memperkuat hubungan kelembagaan dan sinergi antara institusi pendidikan, sektor logistik, energi, serta pasar modal.

Sebelum kunjungan tersebut, Prof. Jie Hu juga dijadwalkan menjadi pembicara utama dalam forum strategis yang diselenggarakan di Shanghai pada 29 Juli 2025, dalam acara bertajuk: Meraih Peluang Lebih Awal, Ekspansi ke Indonesia, Forum Pertemuan dengan Dana Investasi Pemerintah Indonesia.

Forum ini akan membahas secara mendalam peluang investasi dan strategi ekspansi bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ingin memasuki pasar Indonesia.

Prof Jie Hu adalah Professor of Practice di SAIF di Shanghai Jiao Tong University, dengan rekam jejak internasional yang kuat di bidang akademik, keuangan, dan teknologi.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Senior Financial Economist di Federal Reserve Bank of Atlanta dan menduduki posisi penting di Bankers Trust (Hong Kong), BankBoston Greater China, serta Precom Inc. Sekembalinya ke Tiongkok.

Ia mendirikan sejumlah startup teknologi—termasuk yang kemudian diakuisisi oleh UFIDA, perusahaan perangkat lunak bisnis terbesar di Asia. Pada 2016–2017, ia juga pernah menjabat sebagai CEO unit finansial Xunlei Inc, perusahaan teknologi Tiongkok yang terdaftar di NASDAQ.

Pertemuan Dihadiri Tokoh Strategis

Pertemuan yang berlangsung di kampus SAIF – Shanghai Jiao Tong University ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh strategis dari berbagai sektor, baik akademik, bisnis, maupun industri sebagai berikut:

  1. Jie Hu : Professor of Practice & Executive Director of Southeast Asia Center, SAIF
  2. Lucky Bayu Purnomo : Global Economist, Capital Market Specialist, sekaligus Founder LBP Enterprises
  3. Vivian : Senior Associate, SAIF
  4. Fathan Sembiring : Tokoh muda Indonesia, lulusan Magister Peking University; fokus pada penguatan hubungan Indonesia–Tiongkok; Director of Global Affairs, LBP Enterprises.
  5. Maggie : China Business & Creative Industry Specialist
  6. Xin : Chairman, Chinese Medical Association; pengusaha dan perwakilan industri.

Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat diplomasi ekonomi dan menjajaki kolaborasi lintas sektor antara Indonesia dan Tiongkok.

Tentang Denia Samad

Denia Samad adalah CEO Garuda Ventrue Capital dan Wakil Komisaris Utama LBP Enterprises, dengan hampir 20 tahun pengalaman sebagai pengusaha dan investor lintas sektor. Fokusnya mencakup pertambangan, energi berkelanjutan, logistik, perdagangan lintas negara, keuangan, dan ritel.

Ia juga aktif di HIPMI, KADIN Indonesia, dan KEIND, serta dikenal sebagai tokoh yang mendorong kolaborasi regional, penguatan wirausaha, dan kepemimpinan perempuan di sektor strategis nasional.

Benarlah kata nasihat para pendahulu: "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China." Dalam konteks hari ini, maknanya bukan sekadar menimba pengetahuan, tetapi membangun konektivitas dan kolaborasi lintas negara.

“Shanghai bukan hanya tempat belajar, tapi titik awal akselerasi kebijakan dan kerja sama ekonomi. Saya percaya Indonesia punya potensi besar untuk lebih terhubung dan berperan di panggung global,” tutup Denia, CEO Garuda Ventrue Capital.***

Leave a comment