Pemprov Kalbar Dukung FESyar KTI 2025 sebagai Upaya Memperkuat Industri Halal

2025-08-25 13:50:20
Kepala Bank Indonesia (BI) Kalbar, Doni Septadijaya didampingi para staf foto bersama dengan Sekda Kalbar, Harisson usai melakukan rapat koordinasi penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur (FESyar KTI), Senin (25/8/2025). (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com — Indonesia memperkuat posisinya sebagai pusat ekonomi syariah dunia, seiring dengan pertumbuhan industri halal dan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk-produk syariah. 

Menyikapi potensi besar ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengambil langkah konkret dengan membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) pada Maret 2024.

“KDEKS hadir sebagai penghubung antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, praktisi, asosiasi, hingga masyarakat luas untuk bersama-sama mengembangkan ekonomi syariah di daerah,” jelas Sekda Kalbar, Harisson Azroi, saat menghadiri Koordinasi Penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalbar. 

Harisson menambahkan, pengembangan ekonomi syariah telah diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Barat 2025–2029. 

Strategi utamanya berfokus pada empat area kunci: penguatan UMKM halal, modest fashion, keuangan sosial syariah, serta peningkatan literasi masyarakat terkait gaya hidup halal.

Sebagai wujud nyata dari strategi ini, kolaborasi dengan Bank Indonesia terus didorong. Salah satu program unggulannya adalah pelaksanaan FESyar KTI 2025.

FESyar KTI 2025 Angkat UMKM dan Pesantren

Kepala Bank Indonesia (BI) Kalbar, Doni Septadijaya, menjelaskan bahwa Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) 2025 akan diselenggarakan pada 29 Agustus hingga 1 September 2025. 

FESyar tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga program produktif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pesantren.

“BI berharap pesantren bisa menjadi lebih produktif, mandiri, dan memiliki kompetensi. Kami juga akan mengadakan kompetisi dan olimpiade syariah nasional,” ujar Doni.

FESyar KTI 2025 menargetkan kehadiran 22.000 pengunjung dengan proyeksi nilai transaksi produk UMKM mencapai Rp1,5 miliar. 

Sebagai bagian dari rangkaian acara, akan ada peresmian “Zona Kuliner Aman Halal dan Sehat” yang sebelumnya telah diluncurkan secara bertahap oleh Menteri UMKM. Dalam festival ini juga akan dilakukan sertifikasi halal untuk UMKM.

Doni menegaskan, penyelenggaraan FESyar merupakan hasil kolaborasi dengan banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Melalui kerja sama ini, pengembangan ekonomi syariah diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah. 

"Kontribusi ini mencakup pengelolaan zakat, infak, dan wakaf secara produktif, pemberdayaan UMKM, serta penguatan sektor halal seperti makanan dan fashion," jelasnya.***

Leave a comment