Atta Halilintar Kenang Masa Lalu: Akui Putus Sekolah hingga Cuma Ikut Paket C dan Tak Bisa Tebus Ijazah

2024-11-10 11:15:15
Ilustrasi

Insidepontianak.com - Jangan lihat pencapaian Atta Halilintar sekarang. Di masa lalu, ia putus sekolah dan tak punya ijazah.

Sebelum sukses seperti sekarang, Atta Halilintar putus sekolah. Dia harus meninggalkan bangku sekolah ketika duduk di kelas 1 SMP. Jangankan titel, ijazah saja dia tak punya.

Semua itu dia lakukan demi adik-adiknya. Atta Halilintar putus sekolah karena orangtuanya tidak punya uang untuk membiayainya, ijazahnya saja sampai tak bisa ia tebus.

Baca Juga: Tes Logika: Ada Penampakan tapi Tak Masuk Akal! Si Jeli Temukan Kesalahan dalam 5 Detik

Bahkan, Atta Halilintar mengaku saat kecil pernah berjualan roti dan SIM Card untuk membayar biaya sekolah.

"Aku jualan SIM Card dari SD dan bener jualan roti tapi di sekolah. Singkat cerita, gak bayar-bayar sekolah, adikku banyak jadi ya udah keluar," ucap Atta Halilintar saat berbincang dengan Richard Lee, Kamis, 27 Oktober 2022.

Seperti diketahui, Atta Halilintar memang memiliki banyak adik. Saat itu saja adiknya sudah sembilan orang. Tak pelak, masalah ekonomi menjadi masalah besar bagi kedua orangtuanya.

"Orangtua gak ada rezekinya kan. Memang waktu itu orangtua lagi ada ujian, saya sebagai anaknya harus ngerti lah,"tuturnya lagi, melansir YT dr. Richard Lee, MARS, Sabtu (29/10/2022).

Atas dasar faktor ekonomi itulah Atta Halilintar akhirnya harus mengalah. Dia keluar sekolah padahal masih kelas 1 SMP.

Suami Aurel Hermansyah itu memilih berhenti dan membantu orangtuanya untuk membiayai adik-adiknya.

"Adikku kan dulu sudah sembilan sampai sekarang kan sudah 10. Aku anak pertama dari sebelas bersaudara jadi aku milih biar adik aku aja yang sekolah, aku cari duit," ujar Atta Halilintar.

Agar mendapatkan ijazah SMP, dia akhirnya ikut rogram paket C. Di sini masalah lain muncul, setelah lulus dia malah tidak bisa menebus ijazah tersebut karena biayanya yang cukup mahal.

"Jadi aku akhirnya ambil paket C. Cuma sampai sekarang nggak ada ijazahnya. Aku ikut paket C tapi buat cairin ijazah harus bayar dulu. Saat itu berapa juta gitu baru bisa ambil," aku Atta Halilintar.

Namun Atta Halilintar tak berkecil hati, sebagai sulung, ia dipaksa keadaan untuk berjuang membantu perekonomian keluarganya.

"Aku jualan handphone buatan china, kan masa itu lagi trendnya blackberry, nah handphone ini bisa menandingi blackberry itu, disitu aku bisa dapat uang 1 miliar," ungkapnya.

Rupanya Atta Halilintar berjualan secara online, tanpa toko, hanya bermodalkan website dan link untuk membeli handphone itu.

Otomatis, perekonomian keluar menaik sejak mendapatkan hasil penjualan handphone buatan China itu.

"Waktu itu aku gak nyangka bisa dapat uang sebanyak itu, pas pulang ke rumah bawa uang bergepok-gepok," kenang Atta Halilintar.

Sejak pengalaman itu Atta Halilintar menjadi yakin bahwa dunia media sosial bisa menjanjikan di masa depan.

Serius menggarap media sosial, Atta Halilintar juga sampai ikut arisan followers di masa itu.

Baca Juga: Tes Fokus: Detektif, Giliran Kamu! Temukan Perbedaan dalam 7 Detik dari Sekarang! Buktikan Kecerdasan Kamu

"Karena memang untuk naikin follower itu kan susah, jadi aku rajin ikut arisan follower. Kalau menang, seluruh peserta arisan akan menjadi follower kita," bilangnya.

Saat menggarap channel Gen Halilintar di platform Youtube, dia dan keluarganya memutuskan untuk menyewa rumah di Pondok Indah.

"Jadi kami itu sebelum pindah, kan gak punya kamar, kamar itu hanya dipakai oleh orangtua, dan adik-adik perempuan, selebihnya ya numpuk tidur di ruang tamu," ungkapnya.

Karena channel Gen Halilintar berisi konten tentang aktivitasnya bersama adik-adik dan orangtuanya, rasanya tidak mungkin untuk membuat konten di rumah yang kecil itu.

Makanya keputusan keluarga untuk menyewa rumah di Pondok Indah demi kebutuhan dan kelangsungan konten dari channel itu.

"Sebenarnya hal ini udah aku ceritain kemana-mana setiap diundang podcast, malas rasanya untuk cerita lagi, hahahaha," tutup Atta Halilintar. ***

Tags :

Leave a comment