Teknik Pengendalian Sesak Napas, Lakukan Saat Dapat Serangan Mendadak

2024-10-04 10:25:11
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Sesak napas adalah kondisi yang berbahaya, apalagi ketika datang secara mendadak. Untuk itu dibutuhkan teknik pengendalian dan juga ketenangan dalam menghadapinya. Hal ini perlu diketahui agar serangan sesak napas mendadak itu tidak berujung fatal. Tentu pengendalian ini hanyalah pertolongan pertama, bukan teknik untuk menyembuhkan. Dan, teknik pengendalian sesak napas mendadak ini sejatinya bisa dilakukan sendiri sembari menanti pertolongan medis. Kata kuncinya adalah ketenangan. Mengutip mitrakeluarga.com, Sabtu (27/5/2023), sesak napas atau dalam istilah medis disebut dyspnea adalah respons alami ketika tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan energi. Artinya, sesak napas akan menganggu proses pernapasan. Sementara, bernapas adalah kegiatan mengambil oksigen dari udara luar masuk melalui mulut atau hidung. Kemudian oksigen sampai di paru-paru, lalu paru-paru memompa oksigen ke seluruh tubuh untuk melakukan aktivitas. Jadi, jangan pernah anggap enteng sesak napas. Jika sudah berbahaya dan memiliki kondisi tertentu, atau sedang sakit, sesak napas yang muncul mendadak bisa berbahaya. Tetap tenang adalah pertolongan pertama pada sesak napas yang mendadak. Maksudnya, penderita jangan sampai panik hingga memperparah napas. Lalu hubungi layanan gawat darurat jika sesak napas terasa memburuk dan tanpa penyebab yang jelas. Bagi penderita asma, penggunaan inhaler mungkin bisa membantu. Pun, gunakan oksigen jika sudah terbiasa. Selain itu, lakukanlah teknik pengendalian pernapasan. Nah, ada beberapa teknik pengendalian pernapasan yang dapat membantu mengurangi sesak napas seperti: 1. Santai, lambat, bernapas dalam-dalam: tarik napas dengan lembut melalui hidung dan hembuskan melalui hidung dan mulut. Cobalah untuk tetap merasa santai dan tenang. 2. Pernapasan cepat, dapat membantu saat sesak muncul karena berjalan cepat atau menaiki tangga. Cobalah bernapas dalam ritme dengan langkah pada kecepatan yang menurut Anda nyaman. 3. Pernapasan terkendali, yang melibatkan penggunaan diafragma dan otot dada bagian bawah untuk bernapas alih-alih otot dada dan bahu bagian atas. Bernapaslah dengan lembut dan jaga agar bahu dan otot dada bagian atas tetap rileks. 4. Atur barang-barang yang Anda gunakan setiap hari agar mudah dijangkau. Cobalah untuk tetap aktif tetapi istirahatlah ketika Anda merasa sesak napas dan kemudian mulai lagi. 5. Gunakan posisi duduk dan berdiri yang nyaman dan berbeda saat merasa sesak napas. Untuk posisi tubuh, sebaiknya: 1. Saat berdiri, bersandar dari pinggul dengan lengan bawah bertumpu pada sesuatu pada ketinggian yang nyaman, seperti kursi atau permukaan kerja dapur. 2. Saat berdiri atau berjalan, letakkan tangan di pinggul atau di saku. 3. Saat duduk, condongkan tubuh ke depan, letakkan lengan bawah di lutut, di lengan kursi, atau di atas meja. Demikianlah teknik pengedalian ketika mendapat serangan sesak napas secara mendadak. Jika sesak napas tidak hilang, segera menuju rumah sakit, perawatan akan tergantung pada kemungkinan penyebab sesak napas. Semoga bermanfat. (Adelina). ***

Leave a comment