Kubu Raya Belum Miliki IPTL, Pencemaran Limbah Tinja Mengancam

2025-06-03 00:03:37
Ilustrasi - Pembuangan limbah. (Istimewa)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Kabupaten Kubu Raya dipastikan belum memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), meskipun bisnis jasa sedot WC kian menjamur di wilayah ini. 

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius, mengenai ke mana limbah tinja tersebut dibuang, mengingat potensi bahaya pencemaran lingkungan yang mengancam.

Menurut Tenaga Ahli Lingkungan Hidup Kubu Raya, Asmadi, jasa sedot WC banyak ditemukan beriklan secara terang-terangan di tiang-tiang listrik hingga media sosial.

"Pertanyaannya, di mana mereka membuang limbah sedot WC itu? Karena setahu saya Kubu Raya belum memiliki IPLT. Kalau di Pontianak ada," ujar Asmadi kepada Insidepontianak.com pada Jumat (30/5/2025).

Asmadi menegaskan bahwa limbah lumpur tinja tidak bisa dianggap sepele. Jika dibuang sembarangan, limbah ini sangat berpotensi mencemari lingkungan, terutama sungai yang masih banyak digunakan masyarakat untuk mandi dan mencuci. 

"Pencemaran limbah lumpur tinja ini sangat berbahaya. Bisa menyebabkan diare dan penyakit lainnya," ungkap Dosen Poltekkes Pontianak itu.

Permasalahan ini mendesak perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kubu Raya. Asmadi mengklaim bahwa dirinya sudah pernah mengusulkan pembangunan IPLT agar pengelolaan lumpur tinja dapat dilakukan dengan aman. 

Selain itu, ketersediaan IPLT juga krusial agar semua penyedia jasa sedot WC memiliki tempat pembuangan limbah yang benar. 

"Namun sampai sekarang belum ada juga," sesalnya.

Asmadi menambahkan bahwa setiap kota atau kabupaten seharusnya memiliki IPLT guna memastikan pembuangan limbah tinja tersalurkan pada tempatnya.

Jika limbah tersebut terindikasi dibuang sembarangan, risiko pencemaran lingkungan seperti sungai dan parit akan sangat tinggi.

Di sisi lain, Asmadi juga menekankan bahwa keberadaan IPLT dapat membawa dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Lumpur tinja yang telah diolah bahkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti gas elpiji dan pupuk cair, menunjukkan potensi ekonomi dari pengelolaan limbah yang tepat.***

Leave a comment