Nasi Pelleng, Makanan Penambah Semangat Suku Pakpak: Ini Delapan Maknanya

2024-09-27 20:28:34
Ilustrasi
MEDAN, insidepontianak.com - Pelleng, nama makanan ini cenderung asing di telinga. Namun, bagi Suku Pakpak di Sumatra Utara, makanan khas ini sarat makna. Itulah sebab, bagi suku Pakpak di manapun berada, pelleng adalah sesuatu yang penting. Pun, makanan khas ini dianggap bisa membangkitkan semangat. Sebagai makanan khas bagi Suku Pakpak, pelleng biasanya hadir dalam segala aktivitas, terutama ketika akan memulai sesuatu atau wujud syukur. Mengutip ksmtour.com, Kamis (6/7/2023), sejatinya kuliner khas Pakpak ini secara bentuknya mirip seperti nasi tumpeng makanan khas Jawa. Namun, soal rasa tentu berbeda. Pada masa lampau, pelleng merupakan makanan bagi mereka yang hendak berangkat berperang. Sebelum berangkat ke medan perang, maka mereka menyantap pelleng sebagai makanan yang berfungsi untuk membangkitkan semangat dan keberanian. Kini kuliner ini dibuat ketika dimulainya suatu pekerjaan seperti saat seorang anak yang akan menempuh ujian, meratau, berhasil dengan apa yang dicita-citakan, hendak meminang, hajatan, bercocok tanam, membuka lahan baru, bahkan setelah panen sebagai rasa syukur. Pelleng adalah nasi yang ditumbuk dengan kunyit sampai bentuknya menjadi nasi lembek yang berwarna kuning. Biasanya pasangan nasi pelleng ini adalah gulai ayam serta rendang yang diletak di bagian atas kemudian disiram dengan kuah. Untuk pengolahannya, beras dimasak seperti menanak nasi akan tetapi sedikit lebih lunak dengan menggunakan santan. Sebelum ditanak, ada penambahan bumbu seperti kunyit, bawang merah yang sudah dihaluskan, serta bagian dalam batang cikala (kincung) yang berwarna putih. Setelah matang lalu dicampur dengan cabai merah yang dihaluskan, dan jeruk nipis sesuai selera. Dan untuk proses pengelolahan gulai ayam, sama seperti memasak gulai ayam pada umumnya, dengan menambahkan kelapa gongseng yang telah dihaluskan. Ada juga yang disebut tek-tek, yakni bagian yang terpenting ayam yang dicincang yang biasanya diletakkan di atas pelleng tersebut. Pelleng disajikan dengan cara dibentuk setengah bulatan, lalu di atasnya ditaburkan tek-tek dan cabai merah yang dibelah dan ditancapkan di atasnya. Pelleng bagi masyarakat Pakpak terdiri dari lima macam seperti pelleng kelasen, simsim, boang, keppas, dan pelleng pegagan. Nah, berikut delapan makna dari pelleng bagi Suku Pakpak: 1. Untuk memberikan doa atau nasihat berupa peddah (kata kata bijak) kepada seseorang agar mendapatkan berkah dalam hidupnya berupa rezeki yang lancar, mendapatkan pekerjaan, atau menjadi orang pintar. 2. Untuk memupuk dan menumbuhkan jiwa semangat dan kekuatan pada batin dan hati seseorang lewat pesan yang disampaikan atau doa (sodip) keluarga. Dengan pelleng ini diharapkan akan kuat dan berwibawa serta tangguh jika ingin berperang melawan musuh. 3. Untuk mempererat tali persaudaran antara sesama anggota keluarga. Seperti bentuk pelleng yang lengket dan menyatu satu sama lain menjadi satu rasa yang nikmat. 4. Dengan perantara pelleng dan sodip (doa) diharapkan jiwa dan raga menjadi sehat dan kuat terhilang dari segala penyakit. 5. Untuk memberikan rasa aman dan mendamaian orang orang yang berselisih agar menjadi tenteram dan damai hidup rukun. 6. Untuk memberikan rasa percaya diri dan meyakinkan hati agar pekerjaan yang akan dilakukan selesai semestinya sesuai dengan target awal. Tetap gigih dalam bekerja dan mampu mengahadapi rintangan jika sewaktu waktu ada tanpa pantang menyerah. 7. Sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang sudah didapatkan dan berharap ke depannya tetap mempunyai rezeki yang semakin baik. 8. Sebagai ungkapan rasa bahagia karena berkumpulnya anggota keluarga. Merasa cukup atas pemberian Tuhan kepada keluarga sehingga menikmati kebersamaan keluarga dengan pelleng. Demikian informasi soal nasi pelleng, makanan khas Suku Pakpak yang dipercayai sarat makna. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment