Fakta Menarik Soal Telaga Said Langkat, Sumur Minyak Pertama Jauh Sebelum Ada Pertamina: Penemunya malah Ahli Tembakau
MEDAN, insidepontianak.com - Telaga Said adalah sebuah desa di Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat. Di tempat inilah muncul sumur minyak pertama yang menjadi cikal bakal Pertamina.
Sumur Minyak Telaga Said Langkat ini mulai beroperasi dan menghasilkan pada 1885. Sementara, Pertamina baru berdiri pada 1957.
Artinya, jauh sebelum ada Pertamina ada, Sumur Minyak Telaga Said Langkat telah beroperasi. Dan, penemunya adalah seorang ahli tembakau yang bernama Aeliko Janszoon Zijlker.
Sebagai informasi, penemuan ini berjarak 26 tahun dari penemuan sumur minyak pertama di dunia di Titusville, Negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat pada 27 Agustus 1859 yang diprakarsai oleh Edwin L. Drake dan William Smith dari Seneca Oil Company.
Mengutip pussisunimed.wordpress.com, Selasa (11/7/2023), Desa Telaga Said berada di sekitar 110 kilometer barat laut Kota Medan. Tepatnya, 24 kilometer dari Pangkalanbrandan, Langkat, menuju Provinsi Aceh.
Dari Pangkalanbrandan ini, perjalanan harus melewati perkebunan sawit dan karet. Tiba di sebuah pertigaan, sebuah tugu akan terlihat agak mencolok di sebelah kiri jalan. Tugu itu adalah peringatan 100 tahun perminyakan Indonesia.
Tugu itu berbentuk semi silinder dengan tinggi sekitar dua meter, yang dibalut dengan marmer hitam. Pada bagian tengah tugu, di bawah logo Pertamina, terdapat tulisan, "Telaga Tunggal 1885 -1985."
Prasasti yang terdapat di sebelahnya bertuliskan, "Tugu Peringatan 100 Th Industri Perminyakan Indonesia. Diresmikan Tgl 4 Oktober 1985, oleh Ir Suyetno Patmosukismo, Pimpinan Umum Daerah Pertamina Sumatera Bagian Utara."
Tak jauh dari tugu ini, sekitar 200 meter, terlihatlah lokasi sumur minyak pertama yang dimaksud. Terdapat sebuah plang yang menjelaskan tentang riwayat singkat sumur pertama tersebut.
Plang itu berbunyi, “Di sini telah dibor sumur penghasil pertama di Indonesia. Nama Sumur Telaga Tunggal. Ditajak 15 Juni 1885. Kedalaman 121 meter. Hasil minyak 180 barrel perhari dari lima lapisan batu pasir dengan formasi baong. Lapangan ditinggalkan tahun 1934.”
Ya, sumur minyak pertama yang ada di Desa Telaga Said itu bernama Telaga Tunggal, berikut sejarahnya:
1871
Usaha pertama pengeboran minyak di Indonesia, dilakukan di Cirebon. Karena hasilnya sedikit, kemudian ditutup.
1880
Aeilko Jans Zijker, ahli perkebunan tembakau pada Deli Tobacco Maatschappij, menemukan genangan air bercampur minyak bumi di kawasan itu dan membawa sampel minyak tersebut ke Batavia untuk dianalisis. Hasilnya, daerah tersebut memiliki kandungan minyak sebesar 59 persen.
1882
Aeilko Jans Zijker bertolak ke Negeri Belanda, mencari dan mengumpulkan dana dari teman-temannya untuk kebutuhan kegiatan eksplorasi minyak di wilayah Langkat.
1883
Aeilko Jans Zijker mendapatkan konsesi seluas 500 bahu (3,5 kilometer persegi) dari Sultan Langkat saat itu, Sultan Musa. Setelah mendapatkan izin konsesi, kegiatan pengeboran pun dilakukan.
17 November 1884
Setelah lebih kurang dua bulan melakukan pengeboran, minyak yang diperoleh sekitar 200 liter, masih jauh dari espektasi. Selanjutnya, pengeboran dilakukan di Desa Telaga Said dan hasilnya memuaskan.
15 Juni 1885
Ketika mencapai kedalaman 121 meter, muncul semburan kuat gas dari dalam sumur beserta minyak dan material lainnya. Sumur tersebut kemudian dinamakan dengan Telaga Tunggal I. Penemuan minyak di Telaga Tunggal I ini menjadi catatan sejarah penting penemuan minyak pertama di Nusantara.
1890
Aeilko Jans Zijker mengalihkan konsesinya ke NV Koninklijke Nederlandsche Petroleum Maatschappij (KNPM). Zijker meninggal mendadak pada Desember 1890 di Singapura. Kepemimpinan perusahaan digantikan oleh De Gelder yang berkantor di Pangkalanbrandan.
1892
Kilang minyak di Pangkalanbrandan dibangun.
1898
Tangki-tangki penimbunan dan fasilitas pelabuhan dibangun di Pangkalansusu. Minyak mentah yang dihasilkan dapat diolah terlebih dahulu sebelum dikapalkan. Pelabuhan Pangkalansusu merupakan pelabuhan ekspor minyak pertama di Indonesia.
1934
Sumur Telaga Tunggal I berhenti beroperasi. Ketika ditinggalkan, jutaan barel minyak sudah berhasil dikeluarkan dari bumi Langkat melalui sumur tersebut. Beberapa sumur lainnya juga ditemukan di sekitar areal Telaga Tunggal I, namun juga sudah ditinggalkan sejak lama.
1945
Jepang, dengan disaksikan pihak Sekutu, menyerahkan Tambang Minyak Sumatera Utara kepada Indonesia.
1954
Penunjukkan ‘koordinator’ untuk pertambangan oleh Menteri Perekonomian, namun belum membawa perbaikan.
Oktober 1957
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution menunjuk Kolonel Dr Ibnu Sutowo untuk membentuk Perusahaan Minyak yang berstatus hukum Perseroan Terbatas.
10 Desember 1957
Didirikan PT Pertambangan Minyak Nasional Indonesia (PT PERMINA) dengan Kol Dr Ibnu Sutowo sebagai Presiden Direktur. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini.
1960
Keluar UU No 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara. Dan, PT Permina sebagai Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Negara alias PN Permina.
20 Agustus 1968
PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina).
Demikianlah fakta menarik soal Sumur Minyak Telaga Said Langkat. Sumur minyak pertama di Nusantara yang menjadi cikal bakal berdirinya Pertamina. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment