Melihat Ragam Pulau di Waduk Riam Kanan dari Bukit Batas: Seakan di Raja Ampat
MEDAN, Insidepontianak.com - Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya sudah dikenal dengan keindahannya. Nah, bagaimana dengan Bukit Batas? Dari tempat ini jejeran pulau yang ada di Waduk Riam Kanan juga terlihat indah.
Ya, pemandangan dari Bukit Batas cenderung mirip dengan Raja Ampat. Pasalnya, tempat ini adalah spot terbaik melihat keindahan jejeran ragam pulau yang berada di Waduk Riam Kanan.
Memang, keindahan Raja Ampat tidak bisa disamakan. Namun, setidaknya pemandangan aneka pulau di Waduk Riam Kanan dari Bukit Batas terlihat menawan hingga seakan berada di destinasi populer tersebut.
Melansir pariwisataindonesia.id, Rabu (11/10/2023), Waduk Riam Kanan adalah salah satu ikon wisata Kalimantan Selatan. Anda bisa mengeliling waduk dan singgah di pulau-pulau kecil yang ada di dalamnya dengan menyewa perahu.
Setidaknya ada tiga pulau yang menawan yang ada di Waduk Riam Kanan. Dan, pulau yang dimaksud adalah Pulau Pinus, Pulau Bekantan, dan Pulau Rusa
Nah, ada satu spot khusus untuk bisa memandang keindahan tiga pulau tersebut. Namanya Bukit Batas, sering disebut-sebut sebagai Raja Ampat dari Kalimantan Selatan.
Ya, dari atas Bukit Batas inilah, yang berada di area atas wisata Danau Riam Kanan, Anda dapat memandang pulau-pulau kecil yang bertebaran di dalam danau. Mirip seperti di Pantai Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Selain Bukit Batas, sejatinya masih banyak spot perbukitan yang berada di sana. Intinya semua menawarkan pemandangan indah Waduk Riam Kanan. Jadi, silakan coba sendiri.
Terlepas dari itu, pemandangan dari ketinggian, Anda juga bisa menjelajah pulau yang ada. Kalau malas, bisa juga sekedar memancing ikan seharian di atas perahu atau di tepian di dekat Pelabuhan Tiwingan atau Pelabuhan Riam Kanan.
Namun tak ada penginapan di sekitar Pelabuhan Tiwingan kecuali membuka tenda di pulau-pulau kecil tersebut. Jadi sebaiknya bagi yang sekadar ingin menikmati indahnya danau bisa berangkat pagi hari dan pulang siang atau sore hari.
Kalau sekadar jalan-jalan di sekitar pelabuhan tak butuh waktu lama, cukup 1-2 jam saja. Namun bagi yang ingin berkeliling waduk, bisa memakan waktu seharian kecuali menginap. Sebaiknya membawa kendaraan sendiri, atau menyewa kendaraan karena sulitnya angkutan umum menuju ke Desa Aranio ini.
Ya, Waduk Riam Kanan, selain berfungsi sebagai irigasi dan sumber air untuk PLTA, danau buatan ini juga dijadikan tujuan wisata. Di waduk danau yang dikelilingi perbukitan ini, pengunjung bisa berenang, memancing dan berlayar mengelilingi danau.
Perencanaan pembangunan waduk Riam Kanan mulai dirancang sekitar 1958-1959 oleh Gubernur Kalimantan Selatan kala itu, Gusti Pangeran Mohammad Noor, untuk memenuhi kebutuhan listrik yang selama itu dipasok oleh PLTD.
Waduk tersebut membendung delapan sungai yang mengalir dari Pegunungan Meratus. Pembangunan fisiknya baru dimulai pada 1963 dan kemudian diresmikan oleh presiden Soeharto pada 1973.
Lokasinya berada di Desa Aranio, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Atau, sekitar 25 kilometer dari Banjarbaru atau 60 kilometer dari Banjarmasin. Kini PLTA tersebut dinamai PLTA Gusti Muhammad Noor.
Demikian soal spot khusus untuk melihat jejeran pulau di Waduk Riam Kanan. Spot yang bernama Bukit Batas, yang disebut-sebut mirip Raja Ampat. Semoga Bermafaat. (Adelina). ***
Leave a comment