Jangan Sepelekan Anak Batuk, Bisa Jadi Kena Penyakit Pneumonia
MEDAN, Insidepontianak.com - Batuk adalah penyakit yang sangat umum hingga ketika anak mengalaminya orangtua cenderung mengganggapnya biasa saja. Jangan sepele, bisa saja sang anak mengidap pneumonia.
Bukan untuk menakuti, dengan menyebut penyakit pneumonia yang kini sedang mewabah, tapi waspada tentu lebih baik bukan? Apalagi jika batuk sang anak tidak kunjung membaik.
Pasalnya, batuk pada anak yang disertai dengan keluhan nyeri dada bisa menjadi tanda penyakit pneumonia. Jadi, waspada sejak dini adalah penting.
Melansir halodoc.com, Rabu (6/12/2023), pneumonia adalah infeksi yang menyebabkan peradangan pada kantung udara paru-paru.
Saat mengalami peradangan, kantung udara atau alveoli dapat berisi cairan atau nanah yang menyebabkan berbagai gejala pada anak-anak.
Umumnya, berbagai organisme seperti bakteri, kuman, virus, hingga jamur bisa menyebabkan pneumonia pada anak. Namun, Streptococcus pneumoniae adalah jenis bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit ini pada anak.
Penyakit ini sangat mudah menular apalagi pada kelompok usia anak-anak. Virus dan bakteri dapat menetap pada bagian hidung dan tenggorokan anak.
Penyebaran dan penularan dapat terjadi ketika udara yang terkontaminasi dengan bakteri masuk hingga ke dalam paru-paru. Itulah sebab penggunaan masker pada anak yang beraktivitas menjadi penting.
Selain itu, anak-anak dengan sistem imun tubuh yang rendah lebih berisiko mengalami penularan penyakit ini. Untuk itu, pastikan orangtua memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak.
Jangan lupa untuk selalu mengajarkan anak menjaga kebersihan tubuh hingga tangan. Menyentuh objek atau benda yang telah terkontaminasi bakteri atau virus penyebab pneumonia dapat meningkatkan penularan.
Yang jelas, pneumonia akan menyebabkan gejala yang berbeda-beda pada setiap pengidapnya. Hal ini harus sesuai dengan penyebab pneumonia.
Nah, pneumonia pada anak akan ditandai dengan beberapa keluhan kesehatan, seperti:
- Batuk berlendir.
- Nyeri dada saat batuk.
- Muntah.
- Diare.
- Kehilangan nafsu makan.
- Kelelahan.
- Demam.
Pneumonia yang disebabkan oleh virus dapat menyebabkan anak mengalami mengi. Selain itu, anak akan mengalami sakit kepala hingga menjadi lebih rewel.
Bagi orangtua, segera hubungi dokter ketika gejala anak semakin memburuk, seperti frekuensi buang air kecil yang menurun. Atau, warna kulit menjadi lebih pucat dan kesulitan untuk mengonsumsi makanan atau minuman.
Begitupun, pengobatan dan perawatan pneumonia dapat disesuaikan dengan penyebabnya. Jika pneumonia pada anak disebabkan oleh bakteri, maka pengobatan menggunakan antibiotik diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Namun, jika penyakit ini terjadi akibat virus, maka obat-obatan hanya digunakan untuk meredakan gejalanya. Orangtua juga bisa melakukan beberapa perawatan rumahan agar kondisi kesehatan anak dapat membaik, yaitu:
- Memastikan anak mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
- Memenuhi kebutuhan cairan.
- Memberikan anak asupan makanan yang sehat dan bernutrisi.
Akhirnya, ketika pneumonia emakin mewabah, orangtua juga perlu menghentikan kegiatan anak sementara dari sekolah atau lingkungan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini kepada anak atau orang lain.
Demikian tentang penyakit pneumonia pada anak. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment