Buruh Sawit Kalbar Minta Pemerintah Perhatikan Keselamatan dan Perlindungan Kerja

2024-11-22 08:24:44
Puluhan buruh yang mengatasnamakan Aliansi Serikat Buruh Sawit Kalimantan dan Federasi Serikat Buruh Perkebunan Kepala Sawit Kalimantan, menggelar aksi di kantor DPRD Kalbar, Kamis (2/5/2024). (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Federasi Serikat Buruh Perkebunan Kepala Sawit Kalimantan, meminta pemerintah memperhatikan perlindungan keselamatan buruh perkebunan sawit.

Sebab, hingga kini banyak perusahaan sawit yang abai dalam melindungi pekerjanya dari resiko kecelakaan.

Misalnya saja, tidak menyediakan APD atau alat pelindung diri bagi pekerja di lapangan, hingga minimnya pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja.

"Perlindungan pekerja sawit mulai dari K3, upah dan resiko pelecehan seksual masih minim," kata Sekertaris Federasi Serikat Buruh Perkebunan Kepala Sawit Kalimantan, Firmansyah, Kamis (2/5/2024).

Dia bilang, kesehatan dan keselamatan kerja, sampai saat ini hanya sekedar simbol. Kenyataannya belum benar-benar dilakukan.

"Contohnya masalah APD, sampai saat ini praktiknya minim. Harusnya kan diberi percuma cuma oleh perusahaan," katanya.

Selain itu, tidak adanya pelatihan bagi buruh-buruh khususnya mereka yang bersentuhan langsung dengan bahan kimia. Misalnya saja, mereka yang bertugas sebagai pemupuk sawit.

"Dia kan bersentuhan dengan bahan kimia, bagaimana cara mengunakan pupuk cair untuk semprot dan perawatan. Tapi, tak ada pelatihan untuk mereka, yang diberikan hanya sosialisasi," ujarnya.

Kerena itu, dia berharap pemerintah benar-benar memperhatikan nasib buruh, khususnya buruh sawit.

Salah satunya dengan membuat regulasi khusus ketenagakerjaan di sektor kelapa sawit. (Andi)***

Leave a comment