180 Desa di Kalbar telah Terdaftar dalam Jaringan Desa Wisata di Kementerian Pariwisata

2025-03-01 16:30:00
Kadisporapar Kalbar, Windy Prihastari. (Dok IP)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Sebanyak 180 desa di Kalbar telah terdaftar dalam jaringan desa wisata atau Jadesta di Kementerian Pariwisata. 

Desa-desa wisata tersebut dipastikan telah melewati tahapan kurasi dan penilaian ketat. Adapun indikator utama desa wisata wajib memiliki potensi ekonomi kreatif.

"Karena, pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa dipisahkan," kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalimantan Barat (Disporapar Kalbar), Windy Prihastari, Jumat kemarin.

Untuk mendorong desa masuk ke dalam jaringan desa wisata di kementerian tidak mudah.

Banyak indikator yang harus dipenuhi. Disporapar Kalbar sendiri telah mulai memetakan desa wisata sejak tahun 2020.  

Desa-desa yang memiliki potensi ekonomi kreatif dikunjungi secara langsung. Kemudian diberikan pendampingan secara khusus.  

"Kita buatkan mereka dokumentasi dan video reels secara gratis, sebagai promosi," kata Windy.

Pemerintah desa juga dibekali dengan program-program untuk menunjang potensi wisatanya.

"Kami juga bekerja sama dengan pemuda-pemuda untuk mengembangkan desa-desa di Kalbar," ucap Windy.

Setelah  berbagai macam syarat dipenuhi, baru desa-desa tersebut diusulkan untuk masuk ke dalam jaringan desa wisata. 

Selanjutnya, pihak kementerian melakukan penilaian. Dan hasilnya, saat ini 180 desa di Kalbar berhasil terdaftar dalam jaringan desa wisata di kementerian. Beberapa desa telah menerima penganugerahan.

Windy pun berharap, desa-desa yang telah menjadi desa wisata dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakatnya, melalu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kerajinan, kuliner, akomodasi (homestay), dan jasa wisata.

"Ke depan kita harus terus-menerus melakukan promosikan," ujarnya.

Di tengah kebijakan efisiensi anggaran, Windy tetap optimis sekor pariwisata tetap bisa digarap dengan maksimal dengan menggandeng desa-desa dan pihak-pihak swasta liannya. 

"Kita sudah terbiasa melakukan kaloborasi," pungkasnya.***

Leave a comment