Kejadian Lagi, 4 Siswa SMP PGRI 01 Simpang Hilir Mual-Pusing hingga Muntah Usai Santap MBG

2025-09-30 15:22:28
Siswa SMP PGRI 01 Simpang Hilir, Kayong Utara diberikan pertolongan darurat, karena mengalami sakit dengan keluhan, mual, pusing, hingga muntah usai santap MBG. (Istimewa)

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Empat siswa SMP PGRI 01 Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, mengalami mual, pusing, hingga muntah setelah menyantap menu makan gizi gratis atau MBG, pada Kamis (25/9/2025).

Dua siswa harus mendapat perawatan intensif di Puskesmas Teluk Melano. Kasus ini menambah catatan serupa setelah sebelumnya tujuh siswa di SDN 01 Simpang Hilir juga mengeluhkan gejala yang sama, pada pekan lalu.

Guru SMP PGRI 01 Simpang Hilir, Reza, menyatakan pihak sekolah belum dapat memastikan penyebab keluhan para siswa. Yang pasti, kejadian ini terjadi usai siswa memakan menu MBG yang dibagikan.

“Sebelum dibagikan ke siswa, saya sendiri ikut mengonsumsi. Yang saya tahu, ada dua siswa dirawat di puskesmas, sementara tiga sampai empat siswa lain mengeluh mual dan pusing, lalu ditangani pihak Pustu,” jelas Reza, Senin (29/9/2025).

Ia berharap menu MBG disajikan sesuai prosedur dengan bahan segar dan layak konsumsi. Ketua SPPG Teluk Melano, Ansori, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab kasus ini.

Ia menambahkan, beberapa siswa yang sakit memiliki riwayat maag kronis dan sempat mengonsumsi makanan pedas sebelum muntah.

“Satu siswa lain mengaku makan mi pedas sebelum muntah. Kondisi mereka sekarang mulai pulih dan segera dipulangkan ke rumah masing-masing,” ujar Ansori.

Ia mengklaim, setiap menu MBG selalu melalui pengawasan ketat, mulai dari pengecekan bahan baku, proses memasak, hingga uji organoleptik (pencicipan) oleh guru dan ahli gizi sebelum dibagikan.

“Bahan baku yang tidak sesuai standar langsung kami kembalikan. Saat memasak, ahli gizi mengawasi dari awal hingga pemorsian. Bahkan sebelum distribusi, makanan dites dulu untuk memastikan tidak ada perubahan rasa, bau, maupun warna,” tegasnya.

Hingga kini, sampel makanan MBG dan muntahan siswa telah dibawa untuk uji laboratorium. Hasil pemeriksaan akan memastikan apakah gejala siswa terkait menu MBG atau faktor lain.***

Leave a comment