Petani Kubu Raya Rasakan Manfaat Pupuk New Kibo, Hasil Panen Naik Tiga Kali Lipat

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Di tengah keterbatasan pupuk kimia yang harganya kian mahal dan sulit dijangkau, para petani di Kubu Raya mulai menemukan harapan baru melalui penggunaan pupuk New Kibo.
Produk pupuk berbasis organik ini hadir dengan metode Metta (Modernisasi Ekosistem Tani dengan Teknologi APRA), yang dikembangkan untuk memaksimalkan serapan nutrisi dan memperbaiki kesuburan tanah secara alami.
Direktur Utama Pupuk New Kibo, Angga Pranama, mengatakan metode Meta pada dasarnya berfungsi mengubah residu pupuk kimia menjadi unsur hara yang dapat diserap tumbuhan.
Dengan begitu, meski jumlah pupuk kimia yang diberikan lebih sedikit, hasil panen justru meningkat drastis.
“Makanya seperti yang sudah kami uji, rata-rata hasil panen petani meningkat dua sampai tiga kali lipat meskipun penggunaan pupuk kimia dikurangi," kata Angga, Jumat (19/9/2025).
Ia mengungkapkan, bahwa uji coba pupuk New Kibo sudah dilakukan di berbagai titik, mulai dari Kubu Raya, Sungai Itik, hingga Sambas.
Hasilnya cukup menggembirakan, dengan banyak testimoni petani yang mengaku produksinya meningkat.
“Target kami, jika sebelumnya petani hanya mampu menghasilkan sekitar 7 ton, ke depan bisa meningkat menjadi 10 ton atau lebih," ungkapnya.
Konsep dasar kerja pupuk Metta adalah memperbaiki tanah, agar makin subur dari waktu ke waktu dengan memanfaatkan teknologi melakukan coating mikroba terbaik ke dalam tanah.
Di samping itu, metode ini juga diharapkan mampu membantu petani menekan biaya pemupukan.
“Dengan teknologi ini biaya bisa ditekan, karena kebutuhan pupuk kimia berkurang. Secara keseluruhan, petani akan lebih hemat sekaligus produktif,” Jelas Angga.
Hasil Tani Meningkat
Senada dengan itu, salah satu petani di Sungai Raya, Yono membenarkan, manfaat yang ia rasakan setelah mengikuti demplot penggunaan pupuk New Kibo.
Ia mengaku, sebelumnya terbiasa menggunakan pupuk kimia subsidi, namun karena jumlahnya terbatas, ia mencoba beralih ke pupuk organik ini.
“Hasilnya cukup bagus, bisa 5 sampai 7 ton. Bahkan ketika musim kemarau kemarin, tanaman saya tetap bertahan," kata Yono.
Menurutnya, pupuk organik New Kibo memiliki keunggulan lain, yaitu kemampuan menampung air.
“Kalau pupuk kimia itu butuh banyak air baru berfungsi baik. Kalau organik ini lebih tahan, bisa menyimpan air, jadi tanaman tetap hidup meskipun panas,” jelasnya.
Dukungan Pemerintah
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kubu Raya, Awaluddin, menilai inovasi pupuk New Kibo sejalan dengan upaya pemerintah daerah menjaga ketahanan pangan.
Ia menjelaskan, pemerintah telah menetapkan 10.600 hektare lahan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) yang tidak boleh dialihfungsikan.
“Memang secara umum pertanian kita masih tradisional, tapi perlahan sudah mulai intensif," kata Awaluddin.
Ia mengklaim, produk-produk pendukung seperti pupuk organik dan POC terbukti bisa meningkatkan hasil produksi.
"Ini yang terus kita dorong agar pertanian Kubu Raya makin berkembang,” ujar Awaluddin.
Sementara itu, ia mengaku dukungan pendanaan pemerintah masih terbatas. Hingga saat ini Pemkab Kubu Raya terus berupaya memberikan sarana intensifikasi.
Termasuk penyediaan benih, obat-obatan, hingga pompa portable untuk mengatasi masalah air yang sering dikeluhkan petani.
Angga Pranama berharap, ke depan pupuk New Kibo tak hanya dirasakan sebagian kecil petani, melainkan bisa diaplikasikan secara luas di Kalimantan Barat.
“Harapan kita bersama, Kubu Raya dan Kalbar bisa menjadi bandar pangan yang kuat,” harapnya.
Meski harga resmi pupuk New Kibo belum diumumkan, karena statusnya masih produk baru, para petani optimis produk ini dapat menjadi solusi di tengah mahal dan langkanya pupuk kimia.
"Yang jelas, dari sisi hasil panen dan daya tahan tanaman, kami sudah merasakan manfaatnya,” pungkas Yono.***
Tags :

Leave a comment