TMMD Bangun Sumur Bor untuk Warga Pal IX, Tapi Impian Air Bersih PDAM Masih Mengalir

2025-10-24 15:18:26
Peresmian sumur bor TMMD ke-126 yang diperuntukkan bagi warga Desa Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (24/10/2025). (insidepontianak.com/Greg)

KUBU RAYA, insidepontianak.com - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 1207/Pontianak membangun sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Pal IX, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya.

Sebuah proyek sederhana, tapi bermakna dalam bagi warga yang selama ini bergantung pada air hujan dan sungai yang keruh.

Kehadiran sumur bor itu, seakan membuka kebahagian sementara di tengah impian air bersih PDAM yang masih terus mengalir dari warga sekitar.

Salah satu warga, Neneng mengatakan, banyak warga di Pal IX dan sekitarnya masih menggantungkan hidup pada air hujan. 

Ketika musim kemarau datang, gentong-gentong besar di depan rumah kosong, dan sumur menjadi rebutan.

“Mereka minum aja masih pakai air gentong, air hujan. Dari dulu begitu," kata Neneng, Jumat (24/10/2025).

Ia mengungkapkan, kehadiran air bersih PDAM memang menjadi penantian bagi warga di sini. Namun, biaya pemasangan dan bulanan yang terbilang mahal membuat warga memilih alternatif air sungai.

"Kalau ada PDAM kan lebih bagus, tapi katanya harus bayar tiap bulan. Kalau pakai air sungai nggak bayar,” ungkapnya sambil tersenyum getir.

Warga mengaku memahami keterbatasan pemerintah, namun berharap agar suatu saat jaringan PDAM bisa menjangkau kawasan mereka. Bukan hanya soal kenyamanan, tapi tentang hak dasar atas air bersih.

Ketua Tim Wasev TMMD ke-126, Mayjen TNI Drajad Brima Yoga mengatakan, bahwa selain sumur bor, TMMD di Pal IX juga berkomitmen untuk membangun ruas jalan dan rumah yang rusah. Dan progres pembangunan baru mencapai 55 persen.

“Meski baru 55 persen, semua berjalan sesuai rencana dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” kata Drajad.

Ia menegaskan, dari sisi perencanaan hingga kualitas, kegiatan TMMD harus terukur. 

Meski di lapangan masih ditemui sejumlah kendala, terutama soal akses jalan yang sulit dilalui alat berat, semangat gotong royong menjadi kunci.

“Karena alat nggak bisa masuk, kita gunakan tenaga manusia. Yang penting hasilnya maksimal,” tegasnya.

Sinergi TNI dan Pemerintah

Bupati Kubu Raya, Sujiwo mengungkapkan, kegiatan TMMD bukan hanya pembangunan fisik. 

Sebab, di balik pengerasan jalan dan pembangunan sumur bor, tersimpan nilai besar, yakni manunggalnya TNI dan rakyat.

“TMMD ini bukan hanya soal efektif dan efisien dalam anggaran, tapi bagaimana TNI dan rakyat benar-benar menyatu dalam kerja nyata,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, kata Sujiwo, mengalokasikan Rp1 miliar untuk TMMD dan Rp11 miliar untuk karya bakti TNI pada tahun ini. 

Menurutnya, angka itu mungkin tidak besar, tetapi berdampak langsung pada masyarakat pedesaan.

“Tahun depan kita pastikan tetap menganggarkan. Karena dampaknya nyata. Kalau kontraktual, hasilnya lebih pendek dan tidak seefisien TMMD,” tambahnya.

Ia menegaskan, bahwa kolaborasi dengan TNI telah terbukti mempercepat pemerataan pembangunan, terutama di wilayah pesisir yang masih sulit dijangkau. 

"Kegiatan seperti TMMD adalah bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan pertahanan rakyat," jelasnya.

Setetes Air, Seribu Arti

Keberadaan sumur bor baru itu, kata Neneng, patut diapresiasi, karena setetes air memiliki arti yang besar bagi warga di sini.

Pasalnya, sejak dulu, ia dan warga lainnya harus menampung air hujan untuk minum dan memasak. Sementara, sungai yang keruh hanya digunakan untuk mencuci dan mandi.

“Air sumur bor bisa buat nyuci beras, sayur, pakaian. Tapi belum bisa diminum,” jelasnya.

Bagi warga Desa Pal IX, air dari sumur bor TMMD adalah awal dari perubahan itu. 

Dari sana, mereka belajar bahwa kerja keras dan gotong royong masih menjadi nilai paling kuat dalam membangun desa. 

Namun di balik rasa syukur itu, suara mereka tetap mengalir. Air bersih dari PDAM masih menjadi mimpi yang menunggu untuk diwujudkan. (Greg)

Leave a comment