Pengamat Soroti Video Diduga Bupati Melawi Lempar Mikrofon, Tidak Patut Dilakukan Pejabat
PONTIANAK, insidepontianak.com - Viral video yang diduga Bupati Melawi, Dadi Sunarya Usfa Yusra melempar mikrofon yang mati saat paripurna DPRD Melawi.
Aksi itu pun menuai kritik pengamat politik Universitas Tanjungpura, Syarif Usmulyadi. Ia menilai, sikap yang ditunjukkan itu merupakan perbuatan tak pantas dilakukan seorang pejabat.
"Sebagai seorang Bupati atau kepala daerah harusnya memberikan contoh. Secara etika tak etis. Dari sisi kepantasan tidak pantas dilakukan pejabat," kata Syarif Usmulyadi, kepada Insidepontianak.com, Sabtu (3/11/2023).
Karena itu, Dosen Fisip Untan ini menyayangkan perilaku itu dilakukan seorang Bupati. Sebab, sangat menunjukkan sikap arogansi.
Menurut Usmulyadi, jangankan pada kegiatan yang resmi, pada kegiatan tak resmi saja hal tersebut tak patut dilakukan.
Apalagi di forum sidang paripurna yang merupakan forum terhormat yang dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD dan dihadiri para wakil rakyat.
"Sikap seperti ini menunjukkan pemimpin arogan seolah berkuasa. Merendahkan martabat orang lain, martabat bawahan," ucap Usmulyadi.
Seharusnya kata dia, jika terdapat kerusakan pada mikrofon dapat ditindaklanjuti dengan memanggil staf. Bukan dengan cara dilempar. Apalagi dilakukan seorang pejabat yang harusnya menjadi teladan.
"Ini merupakan perbuatan yang tak dipantas," ujar Usmulyadi.
Bahakan, Usmulyadi berpandangan jika ada anggota DPRD yang tersinggung, maka, itu hal yang wajar. Sebab, perbuatan melempar mikrfon tersebut telah 'melecehkan' forum paripurna.
"Di sidang paripurna itu orang partai. Itu forum resmi dan terhormat," ucapnya.
Usmulyadi melanjutkan, harusnya pimpinan partai yang menghadiri sidang memberi reaksi. Supaya ke depan tidak ada lagi perilaku serupa dilakukan pejabat lainnya.
"Karena Bupati berpidato di hadapan audiens yang notabene wakil rakyat," tutur Usmulyadi.
Adapun video diduga Bupati Melawi Dadi Sunarya Usfa Yusra lempar mikrofon saat pidato di forum paripurna DPRD Melawi, beredar pada Kamis (3/11/2023).
Video itu berdurasi 2 menit 30 detik. Memperlihatkan semula Dadi berdiri di podium. Sambutan awalnya berjalan biasa. Ia menyapa pimpinan DPRD, seluruh anggota, dan jajaran Forkopimda yang hadir.
Di belakangnya, terbentang baner. Tulisannya: Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Melawi dengan Agenda Jawaban Bupati terhadap Raperda APBD 2024.
Namun, saat tengah melanjutkan pidatonya, tiba-tiba mikrofon yang digunakan gangguan. Suaranya putus-putus. Dadi tampak terganggu.
Pada menit 33 sebagaimana video yang beredar itu, Dadi sudah tak melanjutkan pidatonya. Ia menoleh ke kiri, berkomunikasi dengan staf DPRD.
Namun, saat ia akan melanjutkan pidatonya, mikrofon juga masih belum menyala. Dadi kemudian langsung melempar mikrofon tersebut, di menit 35.
Seketika, seorang staf datang menghampiri podium. Ia membawa mikrofon baru. Namun, mikrofon yang dibawa juga tak menyala.
Dadi lalu menunjuk ke kanan. Lalu, seorang staf berbaju oranye kembali membawa mikrofon genggam. Dadi pun melanjutkan pidatonya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi dari Dadi atas video yang beredar ini. Insidepontianak.com telah berupaya mengkonfirmasi lewat telepon hingga mengirim pesan WhatsApp. Namun belum direspon. (andi)***
Leave a comment