Infrastruktur Terabaikan, Pelajar di Desa Ansiap, Mempawah Harus Bertaruh Nyawa Lintasi Sungai

2025-12-02 17:26:49
Tangkapan layar sejumlah siswa di Desa Ansiap, Kabupaten Mempawang berjuang menyeberangi sungai untuk menuju ke sekolah. (Ist)

MEMPAWAH, insidepontianak.com – Potret memilukan kemunduran infrastruktur di Indonesia kembali tersaji di Desa Ansiap, Kecamatan Sadaniang, Kabupaten Mempawah. 

Puluhan pelajar, dengan seragam basah dan sepatu di tangan, terpaksa berjuang melintasi arus sungai yang mencapai batas lutut, hanya untuk mencapai bangku sekolah. 

Mereka melakukan ini, sebab jembatan penghubung satu-satunya sudah tak layak. Terabaikan. Lapuk dan nyaris ambruk.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial pada Senin, (1/12/2025) memperlihatkan dengan jelas betapa rapuhnya fasilitas publik di daerah terpencil itu.

Jembatan kayu yang seharusnya menjadi sarana vital terlihat miring, retak, dan tiang penyangganya termakan usia, sebuah bukti nyata kelalaian bertahun-tahun dalam pemeliharaan infrastruktur dasar.

Dalam rekaman itu, seorang siswa menyampaikan permohonan yang terdengar putus asa kepada para pemimpin negara, mulai dari Presiden hingga Bupati.

"Untuk Pemerintah, Presiden, Gubernur, Bupati, atau Menteri, mohon perhatiannya untuk jembatan kami yang sudah sangat memprihatinkan karena jembatan ini hanya satu-satunya tempat untuk kami pergi ke sekolah dan kembali ke rumah kami masing-masing," ujarnya.

Pernyataan itu bukan hanya permintaan, melainkan sebuah sindiran tajam terhadap prioritas pembangunan yang seolah abai pada keselamatan anak-anak di daerah pedalaman.

Fakta ini menimbulkan pertanyaan krusial: Di mana alokasi anggaran infrastruktur yang seharusnya menjamin keselamatan warga dan kelancaran akses pendidikan.

Kalau nyatanya para siswa masih memanggul tas dan sepatu sambil menyeberangi arus sungai untuk menuju ke sekolah.

Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten Mempawah dan pemangku kepentingan pusat untuk segera mengambil tindakan konkrit, bukan sekadar janji-janji perbaikan di masa depan.

Tuntutan Warga sederhana, agar pembangunan jembatan permanen di Desa Ansiap, Sadaniang, segera diprioritaskan. Dengan harapan mengakhiri drama perjuangan hidup mati pelajar demi menuntut ilmu. (Greg)

Leave a comment