Unisma Kukuhkan Dua Guru Besar Peternakan
MALANG, insidepontianak.com
- Universitas Islam Malang atau Unisma, mengukujkan dua Guru Besar bidang
peternakan.
Dua guru besar yang dikukuhkan itu
adalah Prof. Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, M.P., IPM dan Prof. Dr. Ir. Hj.
Mudawamah, M.Si., IPM., ASEAN, Eng. Penghukuan dilaksanakan di Gedung
Pascasarjana Unisma, Sabtu (9/3/2024) kemarin.
Bertambahnya dua Guru Besar membuat Unisma
semakin gagah di kancah pendidikan tinggi nasional dan internasional. Guru
Besar membuat Unisma semakin progres dalam menjalankan tugas-tugas Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Prof Badat Muwakhid, menjadi guru
besar dalam bidang ilmu nutrisi dan makanan ternak. Sedangkan Prof Mudawamah, guru
besar dalam bidang ilmu genetika dan pemuliaan ternak.
Prof Badat mengatakan luasnya lahan
pertanian dan peternakan di Indonesia menjadi potensi besar kemajuan bangsa
ini.
Peternakan menjadi salah satu
penghasilan terbesar. Untuk terus mengembangkan potensi ini salah satunya harus
didukung dengan ketersediaan pakan.
“Penghasilan pangan di negara kita
sangat besar. Hal itu berimbas pada jumlah limbah pangan yang juga besar. Maka
ini menjadi potensi untuk peningkatan pakan yang berkualitas untuk ternak,”
katanya.
Penelitian Prof Badat berfokus pada
perbaikan pakan dari proses fermentasi. Dari proses ini hasilnya lebih
berkualitas. Kandungan nutrisi pakan lebih bagus. Sangat baik untuk pertumbuhan
hewan ternak.
“Limbah pangan yang banyak tadi
kita manfaatkan untuk menjadi pakan melalui proses fermentasi. Supaya limbah
tidak terbuang percuma dan bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan ternak yang
bagus,” terang pria yang juga Wakil Rektor 3 Unisma ini.
Prog Badat sangat konsen di bidang
ini sejak menempuh program magister. Dia pun mengembangkan penelitiannya di
program doktoral hingga mengantarnya menjadi guru besar.
“Sejak mengerjakan tesis saya sudah
konsen pada perbaikan pakan dari proses fermentasi limbah pangan atau
pertanian,” terangnya.
Menurutnya, Indonesia belum
prioritas dalam menyiapkan pakan. Lahan yang luas masih prioritas pada pangan.
Sementara populasi hewan ternak
semakin berkembang. Karena itu upaya untuk juga meningkatkan pakan salah
satunya melalui proses fermentasi.
Pakan yang dihasilkan melalui
proses fermentasi memiliki kelebihan. Terutama untuk kandungan nutrisinya.
“Sebab mikroba yang digunakan untuk
proses fermentasi akan banyak menghasilkan enzim yang sangat baik untuk
pencernaan dan pertumbuhan hewan,” jelasnya.
Prof Badat Muwakhid, dan Prof Mudawamah,
merupakan dua Guru Besar pertama di Fakultas Peternakan Unisma.
Tentu ini menjadi sebuah
kebanggaan. Keberadaan Guru Besar membuat performa fakultas maupun universitas
semakin baik.
“Harapan saya tentu kepada para
dosen khususnya yang masih muda untuk semangat mengejar karir hingga jabatan
guru besar. Karena manfaatnya selain untuk diri sendiri juga untuk institusi
perguruan tinggi kita,” ucap Prof Badat.
Hal senada juga disampaikan Prof Mudawamah.
Dia mengatakan dosen harus punya kemauan besar untuk meningkatkan karirnya.
Mulai dari jabatan asisten ahli, lektor, lektor kepala sampai ke guru besar
atau profesor.
Karena itu, konsistensi dalam
melakukan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi harus ditingkatkan. Tidak hanya
mengajar, tetapi juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurutnya, mencapai jabatan Guru
Besar bukan sesuatu yang mudah. Dosen harus menemukan hal-hal baru. Berbagai
persyaratan harus dipenuhi. Seperti melakukan publikasi scopus hasil
penelitiannya.
“Seorang profesor dituntut untuk bisa menjadi
leader dalam penelitian-penelitian besar. Keberadaan profesor akan menjadi
kebanggaan termasuk oleh universitas,” ucapnya.(fauzi)***
Leave a comment