Dewan Pendidikan Kalbar Dorong Komitmen Bersama Terapkan Pendidikan Inklusi
PONTIANAK, insidepontianak.com - Dewan Pendidikan Provinsi Kalbar mendorong penerapan pendidikan inklusi.
Sebab, saat ini baru TK Suci Singkawang yang menerapkan pendidikan inklusi. Sementara institusi pendidikan yang lain baru hendak menuju ke pendidikan inklusi.
Untuk diketahui, pendidikan inklusi adalah sistem layanan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk belajar bersama, termasuk peserta didik dengan kelainan atau bakat istimewa.
Program pendidikan inklusi dapat memberikan manfaat positif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti meningkatkan kepercayaan diri, kemandirian, dan integrasi sosial.
"Kita terus mendorong penerapan pendidikan inklusi di Kalbar. Saat ini yang betul-betul menerapkan baru TK Suci Singkawang, sementara yang lain masih menuju," kata Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Kalbar, Muhammad Ali ditemui saat kegiatan ' Penganugerahan Inclusive Education Award Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024, Senin (28/10/2024).
Muhammad Ali mengatakan, pendidikan inklusi adalah sistem layanan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang beragam.
Ada yang beragam karena fisik, suku, etnis dan ekonomi untuk belajar bersama, termasuk peserta didik dengan kelainan atau bakat istimewa.
Karena itu dewan pendidikan terus mendorong komitmen bersama untuk penerapan pendidikan inklusi. Di samping itu, memotivasi masyarakat dan orang tua untuk memperhatikan anak-anak yang inklusifitas.
"Sehingga melalui acara pemberian award ini mereka termotivasi untuk ikut terlibat dan menempatkan pendidikan dengan benar, karena inklusi bukan maunya kita tapi adalah kemauan Tuhan sehingga mereka berkebutuhan khusus dan sebagainya," ucapnya.
Dia juga mendorong satuan pendidikan yang masih menuju pendidikan inklusi untuk melanjutkan.
"Pemerintah daerah harus komit juga. Makanya kita tanda tangani komitmen dari 14 kabupaten. Supaya mereka memperhatikan pendidikan inklusi," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Fitri Darsini menyebut, kegiatan Inclusive Education Award merupakan gagasan dewan pendidikan untuk sosialisasi pendidikan inklusi.
Sebab, mereka melihat banyak orang tua yang kesulitan mengakses pendidikan yang layak. Utamanya bagi orang tua yang punya anak dengan hambatan fungsional.
"Pada prinsipnya pendidikan inklusi ini pendidikan untuk keberagamaan," kata Fitri Darsini.
Namun, selama ini maindset yang tertanam, pendidikan inklusi hanya untuk anak berkebutuhan khusus.
"Padahal, bukan demikian. Salah besar," ujarnya.
Makanya, melalui Inclusive Education Award, mereka berharap dapat memotret inklusifitas pendidikan di Kalbar, lalu menyosialisasikan konsep yang sebenarnya tentang pendidikan inklusi di satuan pendidikan.
Apalagi dari pemetaan di lapangan, potret pendidikan inklusi di Kalbar masih dalam tahap menuju.
Satuan pendidikan di semua jenjang dinilai masih mengalami kesulitan melayani keberagamaan, terutama anak-anak yang punya hambatan fungsional.
"Seharusnya mereka berbaur, tapi selama ini, mereka masih ada kebingungan," jelasnya.
Lewat kegiatan ini, Fitri berharap dapat mensosialisasikan pendidikan inklusi. Sementara pemerintah kota dan kabupaten dapat memastikan anggaran untuk penyelenggaraan layanan pendidikan inklusi dengan parameter yang jelas.***
Leave a comment