Unisma Kukuhkan Tiga Guru Besar, Mantap Menuju World Class University

2025-10-14 13:51:03
Pengukuhan tiga guru besar Unisma, Selasa (14/10/2025). (Istimewa)

MALANG, insidepontianak.com – Universitas Islam Malang (Unisma) resmi menambah tiga guru besar baru. Pengukuhan berlangsung, Selasa (27/10/2025).

Mereka adalah Prof. Dr. Dwi Fita Heriyawati, S.Pd., M.Pd., ahli ICT in English Language Teaching (ELT) dari FKIP. Lalu Prof. Dr. Husain Latuconsina, S.Pi., M.Si., pakar Biokonservasi dari FMIPA.

Dan, Prof. Novi Arfarita, S.P., M.P., M.Sc., Ph.D., ahli Bioremediasi Pertanian dan Mikroorganisme Fungsional dari Fakultas Pertanian.

Tiga nama ini menjadi amunisi baru bagi Unisma dalam mewujudkan visinya: World Class University. Kini, total guru besar aktif di kampus Nahdlatul Ulama tersebut mencapai 24 orang.

Rektor Unisma, Prof Junaidi Mistar, menyebut pencapaian ini buah dari pembinaan akademik yang konsisten.

“Para profesor ini hasil binaan Unisma sendiri. Mereka garda terdepan yang akan membawa kampus ini melesat menuju World Class University,” tegasnya.

Ia menekankan, gelar profesor bukan garis akhir karier akademik. Melainkan awal untuk berkontribusi lebih luas.

“Dengan jabatan ini, semangat riset, pembimbingan, dan publikasi harus makin kuat,” ujarnya.

Prof Junaidi berharap riset para profesor baru memberi dampak nyata bagi pembangunan nasional. Terutama pendidikan, ketahanan pangan, dan pertanian berkelanjutan.

“Ini bukti bahwa Unisma tidak hanya meningkatkan mutu akademik, tapi juga menjawab tantangan global lewat riset dan kolaborasi internasional,” tambahnya.

Riset Tiga Guru Besar Baru

Prof Dwi Fita meneliti penggunaan kecerdasan buatan, termasuk ChatGPT, untuk membentuk literasi akademik dan berpikir kritis mahasiswa.

Baginya, teknologi tak menggantikan guru. Tapi guru yang menguasai teknologi akan menggantikan mereka yang tidak.

“Tantangan pendidikan hari ini ada di situ,” ujarnya.

Prof Husain meneliti konservasi biodiversitas ikan di ekosistem padang lamun, penopang penting bagi ketahanan pangan sektor perikanan nasional.

Sementara Prof Novi melahirkan inovasi Teknologi Mikro Master BioferNA (TMMB), terobosan untuk memulihkan lahan pertanian rusak dan menekan pencemaran agrokimia. Tiga riset. Tiga profesor. Satu semangat: mengangkat Unisma dan Indonesia ke panggung dunia.

Leave a comment