Tingkat Partisipasi Pemilih dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Sanggau Anjlok, Siapa Salah?

2024-12-23 09:29:32
Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar relatif rendah dibandingkan dengan Pilpres dan Pileg 2024.

SANGGAU, insidepontianak.com -- Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak tahun 2024 di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar relatif rendah dibandingkan dengan Pilpres dan Pileg 2024. 

Sejumlah faktor menjadi penyebabnya.

Ketua KPU Sanggau, Iis Supianto mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat masyarakat untuk menggunakan hak pilih.

Yang pertama, Iis mengatakan para kontestan Pilkada kurang maksimal mengajak pemilih untuk datang ke TPS untuk menggunakan hak pilih. 

Karena menurutnya, partai politik dan pasangan calon yang berlagak di Pilkada memiliki peran penting untuk mensukseskan pemilihan.

"Nah ini yang kita juga bisa pertanyakan apakah sudah maksimal pasangan calon itu mengajak pemilihnya untuk datang ke TPS," kata Iis Supianto, Kamis (5/11/2024) siang di kantornya.

Faktor kedua, Ketua KPU Sanggau menilai bahwa pemilih kurang tertarik kepada pasangan calon yang menjadi kontestan di Pilkada. 

Bisa dikatakan para pasangan calon yang berkontestasi tidak mewakili aspirasi masyarakat.

Apakah masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi terhadap menu (pasangan calon) yang ditawarkan tersebut?.

"Ada beberapa memang (masyarakat) yang menyatakan, bahwa kami tidak perlu nyoblos, toh begitu-begitu saja," ungkapnya.

Hal itu merupakan salah satu faktor pengaruh yang mungkin bisa menyebabkan tingkat partisipasinya menurun.

Iis Supianto mengklaim, pihaknya sudah sangat maksimal melakukan sosialisasi dan memberikan pendidikan politik kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau. 

Bahkan, Iis menyakini, tidak ada satupun masyarakat Kabupaten Sanggau yang tidak mengetahui waktu (hari, tanggal dan jam) dan lokasi TPS.

"Kita melakukan sosialisasi masif, kita meyakini bahwa tidak ada satupun warga yang ada di Kabupaten Sanggau, yang tidak tahu ya dengan tanggal 27 November untuk nyoblos," ujarnya.

Walau terbilang rendah, ia berkeyakinan, tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Sanggau yang berada diangka 69,5 persen itu terbilang masih cukup baik di bandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Kalbar yang secara geografis tak memiliki tantangan berat.

"Artinya apa? Dibandingkan dengan tingkat geografis kita, luas wilayah kita masih memiliki angka 69,5 persen itu tentu bukan perkara yang mudah," katanya.

Iis memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab sebenarnya, kenapa masyarakat kurang berminat menggunakan hak pilihnya?

"Maka penting bagi kita nanti kiranya menjadikan suatu bahan evaluasi.  Ada apa kiranya?," pungkasnya.

Tak hanya di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar, fenomena rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada serentak tahun 2024 juga terjadi dibanyak daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. (Ans)

Leave a comment