Upaya Penanganan Stunting, Kadinkes Pontianak: Cegah Dengan Pola Makan Sehat
PONTIANAK, insidepontianak.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko mengatakan hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan tingkat angka stunting yang terjadi di tahun 2023, di wilayah Kota Pontianak.
“Untuk meningkat dan menurunya ditahun 2023 itu, baru diakukan survei kesehatan Indonesia di bulan September kemarin, jadi untuk sekarang belum menerima hasilnya, naik atau turun kita belum tahu dibandingkan tahun sebelumnya” ungkap Saptiko, pada Senin (2/10/2023).
Saptiko, mengatakan kasus stunting yang ada di Kota Pontianak banyak dialami karena faktor pola makan yang kurang seimbang.
Oleh karena itu, pentinganya pengetahuan kepada masyarakat, agar menerapkan perilaku hidup sehat dan sekaligus meningkatkan konsumsi pola makan yang bergizi.
Menurutnya, pemenuhan vitamin bagi remaja dan calon bayi, jika gizi yang seimbang tidak terpenuhi dikhawatirkan, akan berdampak buruk untuk pertumbuhan anak dan calon bayi nantinya.
“Kalau dari segi kesehatan stunting itu, memang menjadi salah satu yang harus dicegah, jangan sampai generasi-generasi yang akan datang itu, generasi yang stunting,” ujarnya
Kadinkes menilai, bahwa dalam upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan menjaga konsumsi makanan yang terpenuhinya asupan vitamin, protein dan mineral yang cukup.
“Jadi kalau sumber daya manusia Indonesia stunting itu, artinya selain pendek juga otaknya tidak berkembang dan ini kedepanya akan menjadi perihal utama yang harus diperhatikan dalam segi kesehatan,” ungkap Saptiko
Saptiko menjelaskan, banyak sekali program-program yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting meningkat, dengan memperhatikan pola hidup sehat yang dimulai dari sejak remaja, kemudian untuk calon pengantin, kemudian ibu hamil, dan untuk bayi dan balita.
“Jadi asupan gizinya harus bagus, makanya masyarakat selama hamil ini harus memakan makanan yang bergizi, agar bayinya nanti tidak stunting, jadi harus diberi makan yang tinggi protein dan hewani,” tuturnya (Evi)*
PONTIANAK, insidepontianak.com- Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Saptiko mengatakan hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan tingkat angka stunting yang terjadi di tahun 2023, di wilayah Kota Pontianak.
“Untuk meningkat dan menurunya ditahun 2023 itu, baru diakukan survei kesehatan Indonesia di bulan September kemarin, jadi untuk sekarang belum menerima hasilnya, naik atau turun kita belum tahu dibandingkan tahun sebelumnya” ungkap Saptiko, pada Senin (2/10/2023).
Saptiko, mengatakan kasus stunting yang ada di Kota Pontianak banyak dialami karena faktor pola makan yang kurang seimbang.
Oleh karena itu, pentinganya pengetahuan kepada masyarakat, agar menerapkan perilaku hidup sehat dan sekaligus meningkatkan konsumsi pola makan yang bergizi.
Menurutnya, pemenuhan vitamin bagi remaja dan calon bayi, jika gizi yang seimbang tidak terpenuhi dikhawatirkan, akan berdampak buruk untuk pertumbuhan anak dan calon bayi nantinya.
“Kalau dari segi kesehatan stunting itu, memang menjadi salah satu yang harus dicegah, jangan sampai generasi-generasi yang akan datang itu, generasi yang stunting,” ujarnya
Kadinkes menilai, bahwa dalam upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dengan menjaga konsumsi makanan yang terpenuhinya asupan vitamin, protein dan mineral yang cukup.
“Jadi kalau sumber daya manusia Indonesia stunting itu, artinya selain pendek juga otaknya tidak berkembang dan ini kedepanya akan menjadi perihal utama yang harus diperhatikan dalam segi kesehatan,” ungkap Saptiko
Saptiko menjelaskan, banyak sekali program-program yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting meningkat, dengan memperhatikan pola hidup sehat yang dimulai dari sejak remaja, kemudian untuk calon pengantin, kemudian ibu hamil, dan untuk bayi dan balita.
“Jadi asupan gizinya harus bagus, makanya masyarakat selama hamil ini harus memakan makanan yang bergizi, agar bayinya nanti tidak stunting, jadi harus diberi makan yang tinggi protein dan hewani,” tuturnya (Evi)***
Leave a comment