Pelarangan Kantong Plastik akan Diperlakukan Meluas hingga Seluruh Pasar Rakyat di Kota Pontianak

PONTIANAK, insidepontianak.com - Dianggap efektif mengurangi sampah plastik di Kota Pontianak, kebijakan pelarangan penyediaan kantong plastik sebagai tas bawaan belanja juga akan diberlakukan meluas di seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak.
Kepala DLH Kota Pontianak, Syarif Usmulyono menuturkan, semenjak tiga bulan sejak diterapkan pada satu Januari 2025 lalu, kebijakan pelarangan penyediaan kantong plastik sebagai tas bawaan belanja pasar modern mampu mengurangi sampah plasitik hingga 663 kg perhari di Kota Pontianak.
Menurutnya, kebijakan ini mampu mengubah kebiasaan masyarakat Kota Pontianak sehingga terbiasa membawa tas bawaan belanja sendiri dari rumah.
Selain itu ia juga menambahkan, selama tiga bulan berlangsung tidak ada pasar modern atau swalayan yang kedapatan menyediakan kantong plastik sebagai tas bawaan belanja.
"Tiga bulan ini, tidak lagi kami temukan ritel-ritel yang menyediakan kantong plastik, " tutur Usmulyono ketika ditemui Selasa (15/04/2025).
DLH menilai kebijakan ini cukup berhasil karena mampu mengurangi jumlah sampah plastik dan pengusaha ritel juga tampak cukup mematuhi kejibakan tersebut
"Itu kami pantau," sambungnya.
Ke depan, kebijakan ini juga akan diterapkan secara menyeluruh ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak. Tujuannya, jelas untuk terus menekan penggunaan kantong plastik.
"Kami ingin menggugah kembali ibu-ibu untuk menggunakan keranjang, karena ngapain pakai kantong plastik jika hanya untuk belanja benda-benda kering (sayur, tempe), kecuali benda-benda basah ya (ikan) mungkin boleh," kata Usmulyono.
Rencananya, kebijakan tersebut mulai disosialisasikan ke area pasar tradisional pada Mei 2025 mendatang.
"Kita ingin para pedagang di pasar tradisional tidak lagi menyediakan kantong plastik," ucapnya.
Usmulyono menekankan jika sampah plastik pasti seratus persen akan menjadi sampah. Dampaknya cukup buruk bagi lingkungan karena susah terurai. Apalagi, sampai menjadi mikroplastik.
"Saya minta dukungan masyarakat agar kebijakan ini bisa sukses dilaksanakan. Intinya, kita stop untuk sampah plastik," tuturnya. (why)
Tags :

Leave a comment